TIMES JATIM, BANDUNG – Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, melanjutkan rangkaian kegiatan MPR Goes to Campus ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia — dan kini kampus ke-36 yang dikunjunginya adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

Dalam pembuka acara, Eddy mengajak para akademisi dan mahasiswa untuk bersama-sama mendoakan korban bencana di Aceh, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa bencana tersebut bukan sekadar peristiwa alam biasa, melainkan bagian dari krisis iklim yang harus direspons dengan pencegahan dan penegakan hukum yang tegas.

“Saya terus mendorong agar pemerintah pusat maupun daerah mengambil langkah nyata untuk mencegah dampak krisis iklim — karena pada akhirnya, yang paling dirugikan adalah saudara-saudara kita yang kurang mampu,” katanya.

Diskusi di UPI, kampus yang dikenal sebagai “kancah pendidikan calon guru”, juga mengangkat usulan agar materi mengenai perubahan iklim dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah sejak tingkat dasar. Aspirasi ini disampaikan langsung oleh mahasiswa dan akademisi.

Eddy menyambut baik gagasan tersebut: menurutnya, edukasi sejak dini tentang krisis iklim merupakan bagian penting dari strategi pencegahan dan adaptasi lingkungan.

“Usulan ini sangat valid — kurikulum iklim bukan hanya soal pelajaran, tetapi tentang membangun kesadaran lingkungan sejak dari hulu,” ujarnya, seraya menyampaikan bahwa aspirasi tersebut akan ia perjuangkan dalam RUU Pengelolaan Perubahan Iklim yang kini masuk dalam Prolegnas 2026.

Lebih jauh, Eddy menekankan peran vital kampus dan kalangan akademisi: tidak hanya sebagai pemberi masukan, tetapi juga sebagai penyumbang riset dan inovasi nyata untuk kebijakan publik.

“Melalui MPR Goes to Campus, saya ingin memastikan bahwa para pembuat kebijakan turut melibatkan dunia akademik — karena riset ilmiah dan ide inovatif dari kampus terbaik bisa memberi dampak besar bagi masyarakat luas,” tuturnya menutup sambutannya. (*)