https://jatim.times.co.id/
Berita

Cerdas Bermedia: FJPI Jatim Bekali 100 Pelajar SMA/SMK Strategi Anti-Hoaks dan Cek Fakta Digital

Rabu, 03 Desember 2025 - 22:28
FJPI Jatim Bekali 100 Pelajar SMA/SMK Strategi Anti-Hoaks dan Cek Fakta Digital Diskusi interaktif "Cerdas Bermedia: Lawan Hoaks dengan Literasi Cek Fakta" yang digelar FJPI Jatim. (FOTO: FJPI for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Melihat pentingnya kolaborasi media dengan sekolah dalam memberikan literasi dan informasi terkait melawan hoaks dengan literasi cek fakta, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia atau FJPI Jawa Timur menggelar diskusi interaktif di Aula Sabha Nugraha Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Rabu (3/12/2025).

Bertajuk "Cerdas Bermedia: Lawan Hoaks dengan Literasi Cek Fakta", Sekretaris Dindik Jawa Timur, Suhartono, mewakili Kepala Dindik Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengapresiasi program tersebut.

Menurutnya, kolaborasi Dindik dan FJPI Jawa Timur ini bisa ditindaklanjuti dengan program-program yang mendukung generasi muda dalam memanfaatkan media sosial dengan bijak. Ia optimis, jika edukasi literasi cek fakta ini diberikan sejak dini, bisa mendukung terwujudnya Generasi Emas 2045.

“Kegiatan diskusi interaktif ini sangat bermanfaat dalam mengatasi permasalahan berita-berita hoaks, di tengah gencarnya informasi yang masuk di era digital saat ini," ujar Suhartono. 

Kegiatan tersebut diikuti 100 pelajar beserta guru pendamping, dari wilayah Surabaya, Sidoarjo, Krian dan sekitarnya. 

"Jadi anak-anak kita, anak-anak di SMA, SMK, termasuk guru-gurunya dilibatkan. Apalagi diskusi ini menghadirkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya. Minimal guru dan siswa akan mendapatkan informasi-informasi terhadap pemanfaatan media saat ini yang begitu luar biasa dengan strategi cerdas bermedia," katanya. 

Sementata itu, Akhsaniyah, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) selaku narasumber mengatakan, generasi muda, khususnya remaja dan perempuan, kini menjadi kelompok paling rentan terhadap tsunami informasi dan ancaman misinformasi. 

"Media sosial tak hanya memengaruhi pola konsumsi informasi, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental. Tekanan sosial, standar kecantikan, hingga paparan konten negatif menjadikan perempuan sebagai salah satu kelompok yang paling terdampak," jelasnya. 

“Hoaks dapat memicu kecemasan, memecah belah masyarakat, bahkan menghambat pengambilan keputusan rasional. Karena itu, literasi cek fakta harus menjadi gaya hidup digital,” sambung Akhsaniyah. 

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen FJPI Tri Ambarwatie mengingatkan bahwa remaja adalah pengguna internet paling aktif sekaligus target terbesar penyebaran hoaks. 54 persen remaja pernah menyebarkan informasi tanpa verifikasi.

“Konten palsu seperti pengumuman sekolah libur, video tawuran lama, hingga edit-an yang memicu perundungan seringkali viral karena emosi dan minimnya kemampuan verifikasi,” terangnya. 

Menurutnya, hoaks terus berkembang karena algoritma media sosial mendorong konten pemicu emosi, sementara masyarakat terbiasa membagikan informasi tanpa pengecekan. 

"Dalam upaya menangkal penyebaran informasi palsu, peserta dibekali metode lateral reading, pemanfaatan kanal resmi cek fakta seperti Cekfakta.com dan Turnbackhoax.id, serta lima langkah anti-hoaks. Di antaranya, jeda sebelum membagikan informasi, cek sumbernya, uji gambar, verifikasi melalui situs resmi, dan membandingkan dengan media kredibel. Dengan kata lain saring dulu informasi sebelum share," terang Tri Ambarwatie. 

Ia menegaskan generasi muda memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam membendung arus misinformasi.

“Satu klik verifikasi dapat menyelamatkan banyak orang dari kepanikan,” tutupnya. (*) 

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.