TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Siapa bilang seorang tokoh agama yang sukanya berdakwah tak bisa duduk di kursi legislatif? Andrias Setiawan atau yang dikenal dengan Habib Ahmad Zaki Alhasni telah membuktikannya. Jumat (30/8/2024) siang, juru dakwah itu dilantik sebagai anggoat DPRD Kabupaten Probolinggo, Jatim, untuk periode 2024-2029.

Pria asal Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo ini, melenggang ke gedung DPRD Kabupaten Probolinggo melalui Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Ia menjadi wakil rakyat di Dapil 4 yang meliputi Kecamatan Leces, Tegalsiwalan dan Banyuanyar.

Siang sebelum pelantikan, Habib Zaki tampak terlihat cerah dengan senyumnya yang khas di gedung DPRD Kabupaten Probolinggo. Dia ditemani oleh sang kekasih hati, Silvi Ayu Ratnasari.

Mereka menunggu waktu membahagiakan, yaitu pelantikan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo masa jabatan 2024-2029. Pasangan muda ini begitu bersemangat.

Setelah pelantikan, Habib Zaki bukan hanya dikenal sebagai seorang tokoh agama dan Khodimul Majelis Khoirun Dakwah. Melain juga akan dikenal sebagai figur politik yang agamis. Habib Zaki telah memasuki babak baru dalam hidupnya: berpolitik.

Siapa sangka, dakwah yang selama ini dijalankannya dari satu majelis ke majelis lainnya, kini menemukan langkahnya di dunia politik. Melalui PKS, Habib Zaki maju sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Daerah Pemilihan (Dapil) Probolinggo 4.

Dia pun berhasil memperoleh  dukungan 3.605 suara. Keputusan ini bukanlah hal mudah, apalagi bagi seorang tokoh agama yang sudah nyaman berdakwah di tengah masyarakat.

Di rumahnya yang sederhana, Habib Zaki tak pernah lepas dari peran seorang suami dan ayah. Sang istri, Silvi Ayu Ratnasari (34), selalu setia mendampingi setiap langkah suaminya. "Beliau selalu berpesan, di mana pun berada, tetaplah menjadi diri sendiri. Politik itu bukan tujuan, tapi alat untuk berbuat kebaikan lebih luas," ujar Silvi sambil tersenyum.

Bagi Habib Zaki, politik adalah jalan baru yang harus ditempuh. Tidak untuk meninggalkan dakwah, tetapi justru memperluas jangkauannya.

“Menjadi anggota DPRD bukan berarti saya berubah. Dakwah tetap jalan utama saya. Bedanya, sekarang saya bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat lewat jalur birokrasi,” katanya dengan penuh keyakinan.

Tak seperti politisi lain yang seringkali berubah saat menduduki jabatan, Habib Zaki berkomitmen untuk tetap menjadi dirinya yang dulu. Pribadi yang hangat, rendah hati, dan selalu mendengarkan. Dia sadar, amanah sebagai anggota dewan adalah tantangan besar, tapi sekaligus peluang untuk membawa nilai-nilai agama dalam setiap kebijakan yang diambil.

“Saya ingin tetap sederhana, tetap dekat dengan masyarakat. Masuk politik bukan untuk mencari kekuasaan, tapi untuk lebih mudah menyuarakan nilai-nilai agama. Ini kesempatan untuk berdakwah lebih luas,” tegasnya. 

Langkah Habib Zaki memasuki politik membawa harapan baru, khususnya bagi mereka yang selama ini melihat politik dengan pandangan skeptis. Ia hadir dengan niat yang tulus, bukan untuk berubah menjadi sosok yang berbeda, tetapi untuk menjadi lebih bermanfaat bagi sesama. Baginya, dakwah dan politik bukanlah dua hal yang harus dipisahkan, melainkan bisa berjalan beriringan.

Habib Zaki ingin menunjukkan bahwa politik tidak selalu harus kotor, bahwa seorang tokoh agama bisa menjadi politisi tanpa kehilangan jati dirinya. Ia ingin membuktikan bahwa berdakwah tidak hanya bisa dilakukan dari atas mimbar, tetapi juga dari ruang-ruang sidang dewan, dari setiap kebijakan yang berpihak pada kebaikan.

Sementara itu, Ketum DPC PKS Kabupaten Probolinggo, Rifqi Abdillah menyampaikan, pihaknya juga akan turut memastikan Habib Zaki bisa merealisasikan janji-janji politiknya selama menjabat . Sehingga nanti pihaknya bisa membuktikan dan menunjukan pada masyarakat bahwa anggota DPRD dari PKS ini punya integritas dan amanah menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.

“Selain itu Habib Zaki ini dikenal sebagai tokoh agama dan punya majelis. Ini luar biasa dan bagus, karena sejatinya berdakwah dalam Islam itu tidak hanya di masid saja tapi dimanapun dan bagaimanapun termasuk dalam politik,” ungkap Rifqi saat menemani Habib Zaki. (*)