TIMES JATIM, MALANG – Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, Universitas Negeri Malang (UM), sukses menggelar “Workshop CLILiG” (Content and Language Integrated Learning in German) di Ruang Sidang Gedung D16 Fakultas Sastra UM pada hari Sabtu, 14 September 2024.

Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian penelitian yang dipimpin oleh Dr. Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd., Ketua Departemen Sastra Jerman, bersama timnya yang terdiri dari Prof. Dr. Primardiana Hermilia Wijayati, M.Pd., Dr. Edy Hidayat, S.Pd., M.Hum., dan Dr. Dudy Syafruddin, S.S., M.A.

Workshop ini bertujuan untuk membekali 22 guru bahasa Jerman dari berbagai SMA di Malang, yang juga tergabung dalam Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) cabang Malang, dengan pendekatan CLILiG.

Para peserta Workshop CLILiG di Ruang Sidang FS UM, Sabtu (14/09/2024) (Foto: Raida Zharfa Amalia/TIMES Indonesia)

Selain itu, pendekatan ini juga memperhatikan perbedaan individu dalam pembelajaran atau “Binnendifferenzierung”, sehingga diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih personal bagi siswa.

Dr. Diana Feick, narasumber dari Universitas Jena, Jerman, yang berkolaborasi dalam penelitian ini, menjelaskan bagaimana guru dapat mengintegrasikan CLILiG dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).

“Workshop ini bertujuan untuk membantu guru menerapkan prinsip CLILiG dalam perencanaan pembelajaran. Dengan bantuan AI, guru dapat menganalisis, merancang materi, dan mengembangkan rencana pembelajaran yang lebih efektif dan menarik,” ujarnya.

Workshop kali ini merupakan sesi validasi dan diskusi dari rencana pembelajaran yang telah dirancang pada workshop sebelumnya. Para guru juga berkesempatan berdiskusi langsung dengan Dr. Diana Feick terkait penerapan AI dan multimedia dalam proses pembelajaran.

Ketua Departemen Sastra Jerman, Dr. Dewi Kartika Ardiyani, mengungkapkan harapannya agar para guru dapat menerapkan metode CLILiG ini di sekolah mereka masing-masing. “Kami berharap pendekatan ini bisa membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi yang lebih efektif di kelas.”

Sesi diskusi antar sesama peserta workshop CLILiG (Foto: Raida Zharfa Amalia/TIMES Indonesia)

Lufi Pratama Ardyon, S.Pd., salah satu peserta workshop dari SMAN 1 Lawang, menyampaikan bahwa penerapan CLILiG membawa dampak positif bagi siswa. “Pendekatan ini membuat siswa lebih termotivasi dan penasaran, terutama dengan penggunaan multimedia seperti video yang sangat menarik bagi mereka,” ungkapnya.

Didukung oleh dana dari Universitas Negeri Malang, workshop ini merupakan kali keempat diadakan dan menjadi upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Jerman di tingkat sekolah menengah atas di Malang. (*)