TIMES JATIM, MALANG – Universitas Bina Nusantara (BINUS) Malang secara resmi meluncurkan program studi baru bernama Digital Communication (DC) sebagai respons terhadap perkembangan teknologi dan transformasi industri komunikasi digital. Program ini ditujukan untuk mencetak lulusan yang kompeten di sektor komunikasi maupun sektor lain yang berbasis digital.
Campus Director BINUS Malang, Dr. Robertus Tang Herman, menyatakan bahwa program ini sejalan dengan visi kampus dalam mencetak technopreneur dan communication-preneur.
“Kami ingin menghasilkan lulusan yang tidak hanya melek teknologi, tapi juga mampu menjadi inovator di bidang komunikasi digital,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (23/7/2025).
Untuk mendukung pelaksanaan program ini, BINUS Malang telah menyiapkan infrastruktur lengkap, mulai dari perangkat keras dan lunak hingga kurikulum berbasis digital yang menitikberatkan pada penguatan konten dan keterampilan praktis mahasiswa.
Dekan Fakultas Digital Communication serta Hotel & Tourism, Dr. Yanti Tjong, menjelaskan bahwa program ini merupakan transformasi dari jurusan Ilmu Komunikasi yang telah ada sebelumnya.
“Kami melihat tren profesi baru di dunia media digital. Maka kami transformasikan jurusan komunikasi menjadi Digital Communication agar lebih relevan dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Yanti menambahkan, program ini dirancang agar mahasiswa memiliki portofolio siap pakai dalam waktu 2,5 tahun, dengan fokus pada keterampilan digital yang belum banyak ditekankan oleh perguruan tinggi lain.
Sementara itu, Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi BINUS Malang, Frederik Masri, menegaskan bahwa lulusan DC diarahkan menjadi spesialis komunikasi strategis di era digital.
“Kami telah mengidentifikasi empat sektor utama sebagai prospek karier mahasiswa, termasuk sebagai spesialis media sosial yang kini sangat dibutuhkan industri,” katanya.
Sebagai penunjang pembelajaran, BINUS Malang juga menyediakan laboratorium multimedia dan ruang praktik digital lainnya. Untuk tahun ajaran pertama, kampus menargetkan penerimaan sebanyak 80 mahasiswa baru.
“Kami optimistis program ini akan mencetak lulusan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja digital saat ini,” ujar Frederik.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |