TIMES JATIM, MALANG – Komitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel kembali ditegaskan oleh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan RI). Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tidak boleh ditoleransi di lingkungan kementerian.

“(KKN) itu kita tidak boleh. Kementan, staf kementerian tidak boleh tergoda, pengusaha tidak boleh menggoda, dan kementerian jangan tergoda untuk bermain-main,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa sistem anti penyuapan menjadi fondasi penting dalam menjalankan fungsi kelembagaan yang bersih.

“Sistem anti penyuapan yang kuat menjadi dasar dalam memberikan pelayanan berkualitas dan menjunjung tinggi integritas kelembagaan,” ujarnya.

Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dalam rangka persiapan surveillance ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (4/8/2025) bertempat di Ruang Sidang Rektorat Polbangtan Malang, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan, auditor internal, serta tim pelaksana ISO.

RTM menjadi tahapan penting yang harus dilalui setelah audit internal, sebagai forum evaluasi menyeluruh terhadap implementasi SMAP dan pengendalian internal di lingkungan institusi. Rapat ini dipimpin langsung oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, yang menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan kesungguhan Polbangtan Malang dalam menjaga nilai-nilai integritas.

“Rapat Tinjauan Manajemen ini bukan sekedar formalitas, tetapi menjadi refleksi atas keseriusan kami dalam menjaga integritas institusi pendidikan vokasi pertanian. Kami ingin memastikan bahwa seluruh proses kerja kami bersih dari praktik suap dan gratifikasi, serta selaras dengan prinsip good governance,” ujarnya.

Pelaksanaan RTM ini sekaligus menjadi langkah strategis untuk memastikan kesiapan Polbangtan Malang dalam menghadapi audit eksternal dari lembaga sertifikasi. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya mempertahankan dan memperkuat sistem yang telah terbangun sejak Polbangtan Malang memperoleh sertifikasi ISO 37001 pada tahun-tahun sebelumnya.

Dengan langkah tersebut, Polbangtan Malang meneguhkan posisinya sebagai lembaga pendidikan vokasi pertanian yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga menjadi role model dalam penerapan sistem tata kelola kelembagaan yang bersih, profesional, dan berintegritas tinggi. (*)