TIMES JATIM, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot Surabaya) menambah lahan makam Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih. Hal tersebut merespons tingginya angka kematian pasien korona di Kota Pahlawan.

Berdasarkan data per tanggal 27 Juni 2021, sebanyak 490 jenazah telah dimakamkan secara protokol Covid-19. Bahkan dalam seminggu terakhir sempat mencapai 67 jenazah per hari. Meski tidak semua berstatus positif, ada pula yang masih suspect namun meninggal dunia.

“Jadi, ini sifatnya antisipasi karena kemarin saja yang dimakamkan sesuai protokol kesehatan totalnya sekitar 40-an. Tapi mereka itu ada yang memang pasti Covid-19 dan ada pula yang suspect, gejalanya Covid-19 tapi belum sempat diambil sampelnya sudah meninggal sehingga kami tetap memakamkan mereka dengan protokol kesehatan Covid-19,” ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Selasa (29/7/2021).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya mempersiapkan pemulasaran baru di TPU Keputih pada Selasa (29/6/2021). (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)

Selain menambah lahan makam Covid-19, Eri Cahyadi juga menyediakan pemulasaran jenazah tambahan. Menanggapi kejadian salah satu jenazah yang harus mengantre 20 jam di salah satu rumah sakit di Surabaya.

"Saya tidak rela lah mau dimandikan saja antrinya sampai 20 jam. Dan pemulasaran ini nanti melayani 24 jam,” katanya ditemui di  TPU Keputih.

Dinas Sosial Surabaya menurutnya juga terbantu dengan langkah PCNU dan Muhammadiyah yang menyiagakan personil untuk mengurus jenazah. "Jadi, mulai dimandikan, disalati, dan dimakamkan bisa dilakukan di sini, sehingga tidak perlu jauh-jauh nanti,” terangnya.

Bagi mereka yang non-muslim, Eri memastikan pihaknya telah menyiapkan petugas, masing-masing untuk laki-laki dan perempuan termasuk dengan petinya.

Petugas memakamkan jenazah pasien Covid-19 menggunakan APD lengkap. (FOTO: dok. Times Indonesia) 

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Pemerintah Provinsi Jawa Timur per hari ini, 29 Juni 2021, kasus aktif Covid-19 di Surabaya mencapai 572 orang dengan 44 kasus baru. Meski masih masuk dalam zona oranye angka meninggal dunia di Kota Pahlawan merupakan yang tertinggi di Jawa Timur mencapai 1.397 jiwa.

Melihat kondisi Covid-19 yang mengganas, pihaknya juga mengajak kepada warga Surabaya untuk terus disiplin protokol kesehatan.

“Makanya, saat ini Pemkot Surabaya mengeluarkan semua kemampuannya semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat Surabaya. Kita lakukan semuanya demi warga Surabaya,” tutupnya Wali Kota Eri Cahyadi menambah lahan makam Covid-19. (*)