https://jatim.times.co.id/
Berita

Kasus Jenazah Dalam Karung, Polisi Periksa 5 Saksi

Senin, 10 Juli 2023 - 18:56
Kasus Jenazah Dalam Karung, Polisi Periksa 5 Saksi Korban semasa hidup bersama sang ibu (Foto : Yobby/Times Indonesia)

TIMES JATIM, KEDIRIPolres Kediri terus melakukan penyelidikan terkait kasus jenazah dalam karung, yang ditemukan di pinggiran persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri akhir pekan lalu. 

Sebelumnya, jenazah tersebut diketahui adalah Desy Lailatul Khoiriyah. Almarhum yang berumur 20 tahun adalah warga Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. 

Sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengungkap kematian wanita yang sehari-hari bekerja di tempat foto kopi tersebut. Saksi termasuk tetangga dan keluarga almarhum. "Ada 5 saksi sudah diperiksa termasuk tetangga. Juga nantinya pacar atau kekasih korban," tutur Kanitpidum Satreskrim Polres Kediri Ipda Dandy Fitra Ramadhan, Senin (10/07/2023). 

Polisi juga tengah menelusuri keberadaan ayah korban yakni Suprapto, yang tiba-tiba ikut menghilang bersamaan dengan kematian sang putri. Suprapto akan dimintai keterangan karena diduga kuat merupakan orang terakhir yang bersama korban. "Yang bersangkutan akan kita mintai keterangan," tambahnya. 

Dari hasil otopsi, pada bagian kepala tepatnya ubun-ubun korban terdapat luka benda tumpul sementara pada tangan dan kaki bekas ikatan. Penyebab kematian sendiri adalah lemas karena air masuk ke bagian paru-paru. 

Hasil otopsi itu memperlihatkan bahwa korban dalam kondisi masih hidup ketika dimasukkan dalam karung dan dibuang ke area persawahan. "Tapi masih perlu pemeriksaan tambahan, apakah (luka di kepala) karena dipukul sebelum dibuang atau jatuh lalu membentur tanah saat dibuang," jelasnya lagi. 

Saat ditemukan, almarhum Desy dalam keadaan terikat pada tangan dan kaki. Ikatan tersebut menggunakan jilbab berwarna hitam, yang diduga adalah milik korban.  Korban diduga sudah meninggal dalam waktu 3 hari, sebelum ditemukan pada Sabtu (08/07/2023). 

"Diperkirakan (dibuang) Rabu malam. Barang berharga seperti cincin, ponsel dan sepeda motor tidak ada," pungkas Ipda Dandy. 

Keluarga Bertemu Terakhir Pada Rabu Siang 

Almarhum Desy, atau yang akrab disapa Ela adalah anak satu-satunya dari pasangan Sulastri dan Suprapto. Desy tinggal bersama sang ibu dan kakeknya Maryono di Desa Banggle, sedangkan Suprapto lebih banyak tinggal di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. 

Sulastri mengungkapkan dirinya terakhir bertemu sang putri saat almarhum pulang untuk istirahat pada Rabu (05/07/2023) siang. Setelah itu sore harinya sekitar pukul 3 sore, Sulastri diajak sang suami ke rumah saudara di Blitar. Tak lama setelah sampai di Blitar, si suami berpamitan untuk keluar dan baru kembali ke Blitar untuk menjemput Sulastri pada Kamis keesokan harinya sekitar pukul 06.00 pagi. 

Saat sampai dirumah Suprapto mengatakan kepada Sulastri bahwa putri mereka akan dicarikan pekerjaan di wilayah Lamongan. "Waktu pulang, dia mengatakan anaknya dicarikan kerja di Lamongan," tuturnya, Minggu (09/07/2023). 

Pada momen itu, Suprapto sempat mengemasi sejumlah pakaian untuk putrinya. Sulastri sendiri tidak menaruh curiga. "Masak sama anaknya tega," tambahnya. 

Menurut penuturan sang ibu, antara almarhum Desy dan ayahnya memang tidak dekat dan tak jarang terlihat pertengkaran.  Ayah almarhum, juga sempat mendatangi tempat kerja putrinya dan memarahi.

Sepeda Motor Almarhum Dipakai Ayahnya 

Sementara itu kakek almarhum, Maryono menduga orang terakhir yang bersama cucunya adalah ayahnya sendiri. Maryono mengungkapkan dirinya pada Rabu (05/07/2023) petang pergi untuk pengajian. 

Setelah pulang dari pengajian sekitar pukul 11 malam, sang cucu yang biasanya pulang kerja pada sekitar pukul 20.00 itu belum terlihat di rumah. Sementara rumah dalam keadaan gelap dan kamar dalam kondisi berantakan. 

Menurut Maryono cucunya punya sejumlah kebiasaan ketika pulang kerja, namun kebiasaan tersebut malam itu tidak terlihat. "Biasanya helm yang berwarna hitam ada di dalam tapi malam itu tidak ada," tuturnya. 

Selama ini sang cucu juga tidak pernah pergi mendadak dan tanpa pamit. Sejak kecil almarhum Desy memang diasuh oleh sang kakek. 

Awalnya Maryono, berniat untuk bertanya pada salah satu teman cucunya. Namun diurungkan karena hari sudah malam. Keesokan harinya, pada hari Kamis pagi ketika Sulastri dan Suprapto pulang ke rumah, Maryono terkejut melihat sepeda motor yang biasa dipakai cucunya, justru dipakai menantunya (Suprapto). 

Maryono juga diberitahu bahwa cucunya mendapat pekerjaan di Lamongan, di sebuah pabrik dan sudah berada di tempat kostnya. "Tapi saya tidak percaya," tuturnya. 

Maryono menuturkan usai dari rumah, Suprapto yang membawa dua tas berisi pakaian sempat mampir ke tempat almarhum Desy bekerja untuk menyerahkan kunci. 

Hal itu diketahui ketika Jumat (07/07/2023) Maryono menemui atasan tempat cucunya bekerja. "Atasannya juga kaget. Biasanya (almarhum) tidak pernah pamit mendadak," tuturnya. 

Paman Sempat Mendengar Teriakan 

Maryono menduga almarhum Desy dijemput ayahnya saat warga sekitar mengikuti pengajian. Maryono juga sempat bertanya kepada putranya yang bernama Bahrodin. Pria yang juga paman dari almarhum itu tinggal di sebelah rumah Maryono. 

Menurut Bahrodin, ketika dirinya akan berangkat pengajian, ia mendengar ada suara teriakan dari dalam rumah. Namun karena sudah sering mendengar, ia tidak menaruh curiga. "Sudah sering dengar, sudah biasa,” tuturnya. (*)

Pewarta : Yobby Lonard Antama Putra
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.