Berita

Jelang Pemilu 2024, AS Hikam: Terjadi Ketegangan Kepentingan Publik dan Elit Parpol

Jumat, 05 Agustus 2022 - 23:06
Jelang Pemilu 2024, AS Hikam: Terjadi Ketegangan Kepentingan Publik dan Elit Parpol Pengamat Politik President University, A.S Hikam ditemui TIMES Indonesia usai Halaqoh Kebangsaan Rakernas II Petanesia di IKHAC, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jumat (5/8/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MOJOKERTO – Pengamat politik President University, Muhammad AS Hikam mengatakan menjelang pemilu 2024 terjadi fenomena ketegangan antara kepentingan publik dan kepentingan partai politik (parpol).

Hal ini dia sampaikan di IKHAC, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jumat (5/8/2022).

"Yang menarik saat ini adalah terjadi tarik menarik antara kepentingan masyarakat dengan keinginan partai politik, atau tokoh-tokoh elit politik. Sehingga dalam beberapa kasus kita melihat deskrepansi, ada perbedaan atau kesenjangan," terangnya, Jumat (5/8/2022).

A.S Hikam mencontohkan dalam kasus Ganjar Pranowo. Bahwa publik dalam banyak survei apapun menghendaki Ganjar sebagai salah satu calon presiden. 

Namun, sebagai salah satu kader Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P), kandidat calon presiden ditentukan oleh Ketua Partai. Hal yang kita ketahui bersama, Ketua Partai seolah-olah menghendaki Puan Maharani.

"Nah saat ini, terjadi ketegangan seperti itu," tegasnya.

Kasus yang lain, A.S Hikam mencontohkan sejumlah nama-nama tokoh yang populer menurut publik berdasarkan hasil survei. Muncul nama tokoh Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa. Bahwa mereka berdua bisa dikatakan bagus sebagai Presiden atau Wakil Presiden. Namun sampai saat ini, belum jelas dari partai mana yang akan meminang mereka.

"Mereka berdua apakah sudah ada partai yang mendukung dia? Masih spekulasi semua. Padahal memotret pandangan publik bahwa orang seperti Anies, Khofifah, Mahfud Md, Erick Thohir, semua itu adalah tokoh-tokoh populer. Tapi mereka semua kayak ronin zaman samurai dulu," terangnya.

Ronin sendiri merupakan samurai yang tidak bertuan (daimyo). Samurai di Jepang harus mengabdi kepada tuannya.

"Sementara yang di survei kalah melulu, malah pengen jadi Capres, dan macam-macam, misalnya Muhaimin dan Puan Maharani," tegasnya.

A.S Hikam mencontohkan bahwa Muhaimin Iskandar tidak memiliki elektabilitas yang mumpuni berdasarkan hasil survei.

"Kalau anda lihat surveinya, rendah sekali Muhaimin. Tapi dia terkemuka membuat kampanye, baliho, dan segala macam," katanya.

"Puan Maharani. Di dalam survei gak ada suara yang signifikan malah ada survei dia masih nol koma. Tapi balihonya ada di mana-mana karena dia punya partai," ucap AS Hikam.(*)

Pewarta : Thaoqid Nur Hidayat
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.