https://jatim.times.co.id/
Berita

Militer Myanmar Dikepung Berbagai Masalah Selain Kudeta

Rabu, 17 Maret 2021 - 12:04
Militer Myanmar Dikepung Berbagai Masalah Selain Kudeta Tentara Kemerdekaan Kachin (FOTO: The Irrawaddy)

TIMES JATIM, JAKARTARezim militer Myanmar "dikepung" berbagai masalah, yakni didemo rakyat Myanmar karena mengkudeta pemerintahan yang sah, dikecam dan disanksi dunia, dan terbaru direcoki Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).

Dilansir The Irrawaddy, Senin (15/3/2021) malam, terjadi bentrokan antara tentara Myanmar dengan KIA di kotapraja Injangyang, negara bagian Kachin.

"Saya mendengar suara tembakan ketika saya menelepon kotapraja kemarin," kata Ja Seng Hkawng, anggota parlemen yang digulingkan untuk Injangyang. "Lebih dari 200 orang dari sekitar 50 rumah tangga di dua desa di Injangyang terusir, meninggalkan rumah mereka," tambahnya.

Suara tembakan pertama kali terdengar pada Senin malam di Injangyang, menurut warga. Brigade 1 KIA dan Komando Utara militer aktif di daerah tersebut.

Sungai Malikha, anak sungai Ayeyarwady, memisahkan antara Injangyang dan Myitkyina, ibu kota Kachin.

“Sekitar 109 penduduk desa telah melarikan diri ke gereja. Mereka akan kembali ke kamp pengungsian Pa La Na (dii Myitkyina). Tetapi mereka masih terdampar di pos pemeriksaan (militer) di Tang Hpare karena pihak berwenang belum memberikan persetujuan bagi mereka untuk melewatinya," kata Stephen Sut Awng, seorang pendeta di sebuah gereja Katolik di desa Tang Hpare di Kotapraja Myitkyina.

Petugas informasi KIA Kolonel Naw Bu mengatakan,  “Kami belum menerima informasi dari lapangan. Kami tidak bisa  mengkonfirmasi laporan sampai malam ini," ujarnya.

Beberapa kali terjadi bentrokan besar antara KIA dan militer Myanmar sejak kedua belah pihak mulai merundingkan gencatan senjata pada Desember 2018. Ketegangan mereda di Kachin, meskipun masih terjadi bentrokan sporadis antara kedua belah pihak di Negara Bagian Shan utara.

KIA meminta Komando Utara untuk tidak menyakiti pengunjuk rasa Kachin yang damai melawan rezim militer.

Komando Utara, sebagai tanggapan, memperingatkan KIA untuk tidak terlibat dalam protes, dengan mengatakan mereka akan menyerang kelompok bersenjata jika campur tangan. Ia juga mengancam akan menggunakan amunisi hidup pada pengunjukrasa jika mereka bertindak terlalu jauh.

Dua pengunjuk rasa pria ditembak mati ketika pasukan keamanan menggunakan peluru tajam terhadap pengunjuk rasa anti-rezim di Myitkyina pada 8 Maret.

KIA menggerebek pos militer dekat desa Sel Zin di pusat penambangan batu giok Negara Bagian Kachin, Kotapraja Hpakant, semalam pada 11 Maret, yang meningkatkan ketegangan militer di Hpakant, Tanai dan Injangyang.

Pengunjuk rasa anti-rezim di Namti dan Hopin di Kotapraja Mohnyin, Negara Bagian Kachin, telah memegang poster untuk mendukung KIA dan meminta anggota parlemen yang digulingkan dari pemilihan November untuk membentuk tentara federal.

Kini rezim militer Myanmar "dikepung" berbagai masalah, selain didemo rakyat Myanmar karena mengkudeta pemerintahan yang sah tanpa alasan yang jelas, dikecam dan disanksi dunia, dan terbaru direcoki Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA). (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.