TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dalam mengurai kepadatan kendaraan di kawasan Pelabuhan Ketapang yang terus berlangsung sejak penutupan jalur Gumitir, pada Kamis (24/7/2025). Polresta Banyuwangi tak lelah dari pagi hingga malam untuk mengatur arus lalu lintas demi kelancaran perjalanan masyarakat.
Meskipun sebelumnya sempat terurai dan kembali normal, kepadatan kendaraan kembali terjadi karena, pada Selasa (29/7/2025), operasional pelabuhan Ketapang ditutup selama sekitar tiga jam karena cuaca buruk yakni angin kencang dan gelombang tinggi. Keesokan harinya, Rabu (30/7/2025), penutupan kembali dilakukan dengan penyebab yang sama.
Hingga, Jumat (1/8/2025) dini hari, peningkatan volume kendaraan, baik pribadi maupun logistik, jadi penyebab antrean mengular di Jalan Raya Tanjung Wangi. Jalan yang jadi salah satu akses vital menuju dermaga penyeberangan Jawa - Bali.
Tak pernah lelah, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., turun langsung memimpin pengaturan lalu lintas bersama anggota Satlantas, Sat Samapta, Satpol Airud, Sat Pam Obvit dan Polsek jajaran dalam mengatur lalu lintas.
“Kami menempatkan personel di titik-titik yang kerap menjadi titik tumpu kemacetan untuk memastikan arus tetap bergerak,” kata Kombes Pol. Rama.
Selain tak pernah lelah mengatur lalu lintas, petugas juga tak pernah berhenti dalam memberikan imbauan langsung kepada pengendara untuk tetap tertib dengan tidak memotong antrean (ngeblong) yang dapat mengganggu kelancaran arus kendaraan.
Menurut Kapolresta Banyuwangi, penguraian kepadatan ini merupakan bagian dari upaya respons cepat Polresta Banyuwangi dalam memberikan pelayanan publik, khususnya di sektor transportasi.
“Pelabuhan Ketapang adalah simpul utama mobilitas antara Jawa dan Bali. Kami rutin lakukan pemantauan dan rekayasa lalu lintas, apalagi saat terjadi lonjakan kendaraan,” ujar Kombes Pol Rama.
Adapun langkah taktis yang ditempuh Polresta Banyuwangi, antara lain pengalihan arus ke jalur-jalur alternatif, penyediaan kantong parkir sementara bagi kendaraan yang belum dapat memasuki kawasan pelabuhan, serta penempatan personel pada titik-titik rawan kemacetan.
Bukan itu saja, petugas juga melakukan pemantauan lalu lintas dilakukan secara real-time melalui jaringan CCTV.
Polresta Banyuwangi juga memperkuat koordinasi lintas instansi dengan pihak ASDP, Otoritas Pelabuhan, dan Pemerintah Daerah guna meminimalkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Termasuk menjaga distribusi barang dan penumpang tetap berjalan lancar.
Penempatan petugas di lapangan juga difokuskan pada pengaturan antrean, pelayanan informasi, serta penanganan darurat bila diperlukan. Polresta Banyuwangi memastikan kesiapsiagaan personel akan terus berlangsung hingga situasi kembali normal.
“Masyarakat dan pengguna jasa penyeberangan diimbau untuk tetap tenang, mematuhi arahan petugas, serta memantau informasi terkini dari sumber resmi,” tutur Kombes Pol. Rama. (*)
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |