TIMES JATIM, PONOROGO – Kelezatan otentik kuliner khas Ponorogo kembali diakui di kancah global. Sate Ayam Ponorogo baru-baru ini berhasil menembus daftar prestisius sebagai salah satu dari 10 hidangan ayam terenak di dunia, berdasarkan pemeringkatan yang dirilis oleh situs kuliner internasional terkemuka, TasteAtlas.

​Pengakuan ini bukan hanya membawa nama Ponorogo, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi kuliner yang kaya dan tak tertandingi. Sate khas Bumi Reog ini menduduki posisi teratas berkat keunikan rasa dan teknik penyajiannya yang berbeda dari sate pada umumnya.

​Ciri khas utama Sate Ayam Ponorogo yang membedakannya adalah potongan daging ayamnya yang diiris memanjang dan pipih, tidak berbentuk dadu, serta proses marinasi yang lebih lama. Sate kemudian dibakar menggunakan arang kelapa, menghasilkan aroma khas yang meresap sempurna, lalu disiram dengan bumbu kacang kental yang gurih, manis, dan sedikit pedas.

​Kabar gembira ini disambut dengan antusiasme dan kebanggaan yang meluap-luap oleh warga Ponorogo, terutama para pelaku usaha sate legendaris.
​Indah Suryani (38), seorang ibu rumah tangga yang juga penggemar berat Sate Ayam Ponorogo, mengungkapkan rasa syukurnya.

"Kami bangga sekali, Sate Ponorogo pancen (memang) pantas mendapat pengakuan dunia. Rasanya otentik sekali, berbeda dengan sate lain. Saya harap ini jadi momentum pariwisata Ponorogo makin maju, tidak hanya Reog, tapi juga sate," ujarnya dengan gembira.

​Senada dengan Indah, Slamet Riyadi (55), seorang pedagang sate yang sudah turun-temurun berjualan, menilai pengakuan internasional ini adalah buah dari menjaga tradisi rasa.

​"Ini membuktikan bahwa resep yang diwariskan leluhur kami memang juara. Keunikan irisan daging ayam yang memanjang, marinasi bumbu yang kami jaga rahasianya, serta cara membakar yang tradisional, itu yang membuat sate kami istimewa," kata Slamet.

Ia berharap apresiasi dari TasteAtlas ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendorong regenerasi penjual sate.
​
​Pemerintah daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk menggaungkan promosi wisata kuliner Ponorogo. Sate Ayam kini sejajar dengan hidangan global lain dalam daftar yang dirilis TasteAtlas, menjadikannya magnet baru bagi wisatawan mancanegara dan domestik.

​Keberhasilan ini tak lepas dari sejarah panjang dan konsistensi para penjual sate di Ponorogo, terutama di sentra-sentra legendaris seperti Gang Sate dan Warung H. Tukri Sobikun. Pengakuan global ini diharapkan menjadi pemicu untuk menjaga kualitas dan mempertahankan keaslian rasa yang telah diakui dunia. (*)