TIMES JATIM, BANYUWANGI – Seorang nelayan Banyuwangi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di kedalaman 45 meter di perairan Samudra Hindia tepatnnya di area Pulau Musing, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Sabtu (15/11/2025).
Nelayan malang tersebut adalah Mujiono, warga Dusun Paras Putih, Desa Bangsring, Kecamatan Wingsorejo.
Diceritakan Kapolsek Pesanggaran, AKP Maskur, S.H., peristiwa bermula pada Rabu (13/11/2025), ketika korban, Mujiono, bersama rekannya, Sahwito yang beralamat sama dengan korban, berangkat melaut pukul 08.00 WIB. Keduanya diketahui berlayar menggunakan perahu dari Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung.
Keduanya berangkat dengan tujuan mencari ikan di sekitar perairan Pulau Musing Samudra Hindia. Sesampainya di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, mereka segera mempersiapkan alat untuk menangkap ikan dengan dengan cara menyelam.
"Menurut keterangan saksi (Sahwito) korban memang bekerja sebagai pencari ikan dengan cara menyelam, dan punya riwayat Jantung," kata AKP Maskur Sabtu (15/11/2025).
Saat mencari ikan, lanjut AKP Maskur, posisi Sahwito berada di perahu, sedangkan Mujiono menyelam mencari ikan dengan menggunakan peralatan menyelam dilengkapi tabung oksigen. Sayangnya ketika batas waktu menyelam habis Mujiono tak kunjung muncul kepermukaan. Hal ini dimaksudkan agar korban beristirahat sejenak dan tidak kehabisan oksigen.
"Saksi berencana menyelamatkan korban, tapi dari dari pengakuan saksi, saat itu kondisi tidak memungkinkan karena gelombang dan arus laut semakin tinggi ditambah angin kencang," paparnya.
"Karena cuaca buruk itu perahu keduanya dihantam ombak dan terseret hingga area karang sekitar pulau Musing," imbuh AKP Maskur.
Sahwito hanya bisa menunggu bantuan nelayan lainya. Setelah bertahan satu hari, akhirnya dirinya diselamatkan oleh nelayan lain yang melitas dan mengatakan apa yang terjadi. Niatnya, Sahwito ingin meminta bantuan nelayan penyelamatnya itu untuk mencari Mujiono.
"Karena gelombang dan angin tidak bersahabat, jadi saksi dan nelayan penyelamat mengurungkan niat menolong korban pada hari Jumat (14/11/2025).
Pada hari Sabtu (15/11/2025), sekitar pukul 05.30 WIB, Sahwito bersama nelayan dari Pantai Pulau Merah termasuk tim gabungan kembali ke lokasi untuk mencoba mencari rekanya itu. Hingga akhirnya, jasad Mujiono berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke Puskesmas Pesanggaran untuk dilakukan visum.
Dari hasil pemeriksaan medis, diperkirakan Mujiono meninggal karena kehabisan oksigen atau tenggelam di dalam air kurang lebih dua hari di kedalaman 24 sampai dengan 45 meter. Tak ada tanda bekas luka kekerasan dan tubuhnya telah membengkak karena dekompresi di dalam air laut.
"Saat di evakuasi di dalam air Laut korban berada di sela-sela karang," jelas AKP Maskur.
Kelurga korban menolak di lakukan otopsi dan jasad langsung dibawa ke rumah duka Desa Bangsring. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |