TIMES JATIM, SITUBONDO – Matahari pagi baru saja menembus kabut di Dusun Kendit Barat, Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Situbondo, Jatim. Langkah-langkah cepat terlihat di antara genangan air dan gundukan lumpur yang memenuhi jalanan.
Koramil 0823-06 Kendit bersama berbagai stakeholder dan warga bergerak serentak. Mereka bahu-membahu melaksanakan karya bakti membersihkan sisa-sisa banjir bandang yang melanda wilayah ini sehari sebelumnya.
Kejadian itu bermula dari hujan deras yang mengguyur Desa Rajekwesi dan Desa Tambak Ukir pada 24 Desember 2024, pukul 11.30 WIB. Aliran sungai yang meluap membawa lumpur dan sampah. Air juga menyapu permukiman warga di Kecamatan Kendit.
Tidak ada yang siap menghadapi air yang datang begitu cepat. Apalagi membawa kekuatan yang tak terduga.
Namun, dalam situasi ini, semangat kebersamaan mengemuka. Di tengah lumpur tebal dan reruntuhan, personel Koramil 0823-06 Kendit, dipimpin langsung oleh Danramil Kapten Arh Margoto, memulai upaya pemulihan.
“Ini adalah tanggung jawab bersama. Kami di sini bukan hanya membersihkan lumpur, tapi juga membangun kembali harapan,” ujar Kapten Margoto dengan suara tegas.
Sinergi Tak Kenal Lelah
Karya bakti ini tidak hanya melibatkan Koramil, tetapi juga instansi lain. Ada Polsek Kendit, BPBD, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), hingga Tagana Dinas Sosial Kabupaten Situbondo. Bahkan alat berat seperti ekskavator dan buldoser dikerahkan untuk mempercepat pembersihan.
Hadir pula relawan dari Pramuka, PMI, dan Satgas Bencana Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Mereka bekerja tanpa mengenal lelah. Menyatukan energi demi meringankan beban masyarakat terdampak.
Wajah-wajah lelah terlihat, namun senyuman kecil dari anak-anak yang menyaksikan kerja keras mereka menjadi bahan bakar semangat.
“Ini adalah wujud solidaritas kita. Tidak ada pekerjaan yang terlalu berat jika dilakukan bersama,” kata salah satu relawan dari Tagana, seraya mengangkat karung berisi lumpur.
Lebih dari Sekadar Membersihkan
Upaya pemulihan tidak hanya fokus pada pembersihan fisik. Tim juga mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya. Selain itu, dukungan moral menjadi elemen penting. Warga yang terdampak mendapatkan pelukan hangat dan kata-kata penyemangat dari para petugas.
“Melihat mereka hadir di sini, bekerja untuk kami, rasanya seperti mendapatkan suntikan energi baru,” ujar seorang warga setempat dengan mata berkaca-kaca.
Harapan Baru di Tengah Bencana
Karya bakti ini adalah cermin nyata dari kekuatan kolaborasi. Dalam situasi sulit, sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan berbagai elemen masyarakat menjadi bukti bahwa semangat gotong-royong masih hidup.
“Kami berharap dampak dari bencana ini bisa segera teratasi, dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal,” ucap Danramil Kendit Kapten Margoto penuh harap.
Langit Dusun Kendit Barat kini mulai cerah. Lumpur yang sebelumnya memenuhi jalan perlahan sirna. Aktivitas warga yang sempat terhenti mulai kembali berdenyut.
Banjir bandang mungkin telah meninggalkan jejak luka, tetapi kebersamaan dan kerja keras semua pihak membuktikan bahwa bencana tidak pernah mampu memadamkan semangat untuk bangkit.
Di balik setiap sapuan lumpur dan tumpukan sampah yang diangkut, ada pesan kuat bahwa solidaritas adalah jembatan menuju pemulihan.
Dengan harapan dan semangat yang kembali menyala, Dusun Kendit Barat memulai langkah baru menuju hari-hari yang lebih cerah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kisah Solidaritas: Koramil Kendit dan Warga Bersatu Bersihkan Dampak Banjir Bandang
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Deasy Mayasari |