TIMES JATIM, SURABAYA – Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) kembali menegaskan posisinya sebagai pionir dalam riset Kesehatan, dengan menghadirkan penelitian stem cell (sel punca) yang revolusioner. 

UKWMS berhasil mengintegrasikan riset stem cell ke dalam aktivitas pembelajaran sejak Strata-1, menjadikannya salah satu universitas pertama di Indonesia yang memberikan kesempatan mahasiswa sejak strata-1 untuk terlibat langsung dalam penelitian kelas dunia. 

Penelitian ini merupakan kolaborasi dari Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran UKWMS. “Inilah bentuk komitmen UKWMS untuk mempersiapkan generasi ilmuwan, tenaga kesehatan, dan peneliti yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional," ungkap Dr. Yudy Tjahjono, M.Sc.Biol., salah satu inisiator riset, Rabu (20/8/2025).

"Pencapaian ini hanya dapat diraih apabila mahasiswa dan mahasiswi bergabung serta menempuh pendidikan di UKWMS, khususnya di Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran,” sambungnya yang juga merupakan Wakil Dekan II Fakultas Farmasi UKWMS. 

Dengan langkah ini, Dr. Yudy mengatakan, UKWMS membuktikan diri sebagai universitas yang tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga menghasilkan riset yang berdampak luas. “Kami percaya, riset ini akan menjadi tonggak penting bagi pengembangan kesehatan regeneratif di Indonesia,” tegas Dr. Yudy. 

Tim peneliti lainnya, dr. Hendy Wijaya menjelaskan fokus awal penelitian adalah pada Sekretom, yaitu faktor bioaktif yang dihasilkan sel punca. Sekretom telah terbukti mempercepat penyembuhan luka bakar dan kini dikembangkan untuk aplikasi kesehatan lain, termasuk masker hidrogel untuk estetika dan tetes mata untuk mencegah mata kering.

“Stem cell bukan hanya meringankan gejala, tetapi mampu menjadi solusi nyata bagi berbagai penyakit degeneratif dan proses penuaan. Untuk ke depan, kami juga akan bekerja sama dengan pakar dari kosmetika dan estetik,” ujarnya yang juga dosen di Fakultas Farmasi UKWMS di bidang klinis. 

Lebih lanjut, dr. Hendy Wijaya mengatakan, stem cell yang dikembangkan UKWMS telah terbukti berpotensi mempercepat penyembuhan luka bakar dan kini tengah diuji untuk aplikasi di bidang kesehatan mata (dry eye drops), terapi regeneratif, hingga inovasi anti-aging seperti masker wajah dan hydrogel. 

“Kami ingin hasil riset ini tidak berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar hadir sebagai solusi yang bisa dirasakan masyarakat,” terang dr. Vita, sapaan akrab Dr. dr. Bernadette Dian Novita, yang juga merupakan tim peneliti. 

Sementara itu, menurut dr. Sianty Dewi, dosen Fakultas Kedokteran UKWMS spesialis kandungan, stem cell diproduksi melalui proses yang ketat. Mulai dari seleksi donor tali pusat, isolasi, kultur di laboratorium berstandar biosafety, hingga karakterisasi sel dengan standar internasional. Termasuk adanya persetujuan tertulis dari pendonor. 

“Tentunya tidak mudah mendapat pendonor yang sesuai kriteria, namun puji Tuhan seluruh proses dari pendonor hingga menjadi banyak sekretom bisa berjalan lancar,” jelasnya. 

Tidak hanya sel punca yang dimanfaatkan, tetapi juga sekretom, produk bioaktif yang dihasilkan sel punca yang kaya akan faktor regeneratif, anti-inflamasi, dan perbaikan jaringan.

Sebagai informasi, tim peneliti inti dari Fakultas Farmasi beranggotakan Dr. Yudy Tjahjono, M.Sc.Biol., pakar Farmakologi Seluler dan Molekuler, dr. Hendy Wijaya, M.Biomed., bidang klinis, dan Lucia Hendriati, M.Si., Apt., bidang Farmasetika dan Formulasi Sediaan. 

Lalu dari Fakultas Kedokteran beranggotakan dr. Sianty Dewi, Sp.OG., bidang klinis spesialis obstetri ginekologi, Dr. dr. Bernadette Dian Novita, M.Sc., bidang Farmakologi Klinis. 

Dukungan penuh juga datang dari jajaran pimpinan universitas, termasuk Rektor UKWMS, apt. Sumi Wijaya, S.Si., Ph.D., serta Dr. Martha Ervina, Apt., Dekan Fakultas Farmasi UKWMS, dan Laksamana Pertama TNI Purn dr. Herjunianto, SpPD, MMRS., Dekan Fakultas Kedokteran UKWMS. (*)