https://jatim.times.co.id/
Berita

Kebudayaan Lokal Pondasi Kuat Jatim, Anggota DPRD Soroti Struktur yang Memisahkan Budaya dan Pariwisata

Sabtu, 15 November 2025 - 18:56
Kebudayaan Lokal Pondasi Kuat Jatim, Anggota DPRD Jatim Soroti Struktur yang Memisahkan Budaya dan Pariwisata Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Jajuk Rendra Kresna, menekankan pentingnya pelibatan anak muda dalam melestarikan budaya sebagai fondasi pariwisata berkelanjutan. (Foto: Bagus Satriawan/Times Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur (DPRD Jatim), Jajuk Rendra Kresna, menyampaikan sebuah analisis kritis pariwisata Jawa Timur tidak akan mampu bersaing jika fondasi kebudayaan lokalnya dibiarkan terpisah secara struktural dan terancam punah oleh arus modernisasi.

Pernyataan lugas ini disampaikan Yayu Rendra Kresna dalam sesi diskusi Ngopeni Rakyat Podcast yang diselenggarakan oleh TIMES Indonesia. Pembahasan ini mengerucut pada strategi menguatkan kembali identitas budaya di kawasan Malang Raya.

Jajuk menyoroti sebuah jarak yang ironis. Meskipun di tingkat eksekutif Provinsi Jawa Timur, Kebudayaan dan Pariwisata sudah dilebur dalam satu dinas, pemisahan masih terjadi di ranah legislatif.

“Kalau di DPRD ini, berbicara kebudayaan sebetulnya itu leading sector-nya Komisi E. Jadi, pariwisatanya di B, kebudayaannya di Komisi E.” jelasnya politisi dapil Malang ini.

Menurutnya, pemisahan ini berisiko menghambat sinergi program dan melemahkan fokus pendanaan. Padahal, kekayaan filosofi budaya seperti Topeng Malangan atau kesenian Bantengan adalah unique selling point yang tak dimiliki daerah lain. 

Ia mendesak agar seluruh elemen segera menyamakan persepsi budaya harus menjadi motor utama, bukan sekadar pelengkap wisata.

Kekhawatiran terbesar Ibu Yayu adalah pudarnya minat generasi milenial dan Gen Z terhadap warisan lokal, yang dapat berujung pada punahnya identitas. Untuk mengantisipasinya, pengawasan dewan akan diarahkan untuk memfasilitasi pertemuan antara para maestro budaya dengan anak-anak muda, sekaligus memastikan dukungan anggaran yang relevan.

“Saya berharap bahwa generasi milenial atau Gen Z terus menjadi bagian daripada masyarakat Indonesia yang terus menjaga kebudayaan Indonesia, dengan cara Anda. Di situlah kami menitipkan banyak sekali harapan bagaimana budaya Indonesia tidak akan pernah hilang apalagi punah.” ungkapnya. 

Visi yang diusungnya sangat jelas budaya harus menjadi pondasi dasar pariwisata. Dengan harapan 5 hingga 10 tahun bahwa budaya akan tetap menjadi pondasi dasar pariwisata. 

“Mau nanti pariwisatanya maju modern, tapi doa saya akan budaya Indonesia jangan pernah ditinggalkan.” tegasnya.

Dengan demikian, penguatan pariwisata Jatim tidak terletak pada pembangunan infrastruktur semata, melainkan pada keberanian menjadikan warisan budaya lokal sebagai brand utama. (*)

Pewarta : Biro Surabaya Raya
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.