TIMES JATIM, JEMBER –

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa penyelenggaraan berbagai event berskala besar di Kabupaten Jember, termasuk Karnaval SCTV, berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, mengembangkan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta memperkuat posisi Jember sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur.

Pernyataan tersebut disampaikan Fawait saat menghadiri Karnaval SCTV di Alun-Alun Jember, Sabtu (15/11/2025).

Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan, termasuk jajaran SCTV, pelaku UMKM, pedagang kaki lima, dan masyarakat yang turut berpartisipasi.

Menurut Fawait, pengembangan UMKM menjadi salah satu langkah strategis dalam menekan angka kemiskinan.

“Salah satu cara untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan pengembangan UMKM,” ujarnya.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi daerah turut didorong oleh berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat secara luas.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Jember pada triwulan kedua mengalami peningkatan karena adanya sejumlah event seperti karnaval, Jember Fashion Carnaval (JFC), Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), dan Karnaval SCTV,” tambahnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa penyelenggaraan event budaya dan hiburan tersebut sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Jember dalam mengembalikan kejayaan daerah.

“Acara ini adalah bagian dari upaya kita untuk mengembalikan kejayaan Jember menjadi salah satu kabupaten terindah di ujung timur Pulau Jawa, dengan pengembangan destinasi wisata alam, edukasi, dan wisata kota,” tuturnya.

Selain berperan dalam peningkatan ekonomi, kegiatan seperti Karnaval SCTV juga diharapkan dapat memberikan ruang hiburan bagi masyarakat.

“Saya ingin melihat warga Jember bahagia, tersenyum, sehingga perlu banyak hiburan yang dapat dinikmati masyarakat di Kabupaten Jember,” ujarnya.

Fawait juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut turut melibatkan seniman dan talenta lokal Jember, seperti Vita dan Dewi Perssik, sebagai bentuk dukungan terhadap kreativitas lokal. (*)