TIMES JATIM, MALANG – Polresta Malang Kota menggelar Patroli Blue Light mulai pukul 00.00 WIB untuk menjaga Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) sekaligus memastikan stabilitas kamtibmas di wilayah kota.

Sebanyak 163 personel gabungan diterjunkan ke tiga titik rawan balap liar, yakni Jl. JA Suprapto, Jl. Ciliwung, dan Jl. A. Yani Utara. Patroli ini dilakukan sebagai langkah preventif dan preemtif untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat.

Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Wiwin Rusli mengatakan, akhir pekan kerap dimanfaatkan sejumlah kelompok untuk berkumpul, memicu balap liar, atau menggunakan knalpot bising yang tidak sesuai spesifikasi teknis.

“Patroli Blue Light kami laksanakan sebagai antisipasi balap liar, penggunaan knalpot tidak standar, serta potensi gangguan kamtibmas lainnya. Personel melakukan patroli, penjagaan, hingga pembubaran kerumunan agar masyarakat merasa aman,” ujar Wiwin, Sabtu (15/11/2025).

Selain mengantisipasi balap liar, patroli juga menyasar wilayah rawan curat, curas, dan curanmor. Polisi turut membuka ruang dialog dengan tokoh masyarakat untuk memperkuat sinergi menjaga keamanan lingkungan.

Dalam operasi ini, petugas juga memeriksa kerumunan remaja dan komunitas kendaraan di lokasi rawan, terutama yang menggunakan knalpot tidak sesuai aturan atau dicurigai hendak melakukan balap liar. 

“Penyisiran dilakukan dengan pola mobilisasi dan titik penjagaan yang memastikan tidak ada celah bagi aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban,” ungkapnya.

Sementara, Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Agung Fitransyah menyebutkan, operasi ini berjalan efektif dan mendapatkan respons positif dari warga. 

Dari hasil patroli, 111 sepeda motor ditindak karena diduga akan digunakan untuk balap liar dan menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi.

“Hasil patroli ini menunjukkan peningkatan disiplin. Pengendara R2 dan R4 lebih tertib, masyarakat lebih patuh aturan, dan arus lalu lintas tetap lancar,” tutur Agung.

Ia juga menegaskan, tindakan tegas dalam operasi ini juga diperlukan untuk memberikan efek jera.

“Semua pelanggar diberi surat tilang. Pengambilan motor harus melalui sidang, dan pemilik wajib mengganti knalpot atau aksesori dengan standar pabrikan,” tegasnya.

Ia menambahkan, kehadiran petugas di titik-titik rawan membuat masyarakat merasa lebih aman serta mendorong kesadaran kolektif untuk tertib berlalu lintas.

Patroli Blue Light ini menjadi bukti komitmen Polresta Malang Kota dalam menjaga keamanan malam hari melalui langkah preventif, preemtif, serta dialog dengan masyarakat. 

“Kami berharap upaya ini menciptakan lingkungan kota yang lebih kondusif dan aman melalui kolaborasi berkelanjutan antara aparat dan warga,” tandasnya.(*)