TIMES JATIM, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil mengukir kenaikan laba bersih konsolidasi menjadi Rp55,8 triliun di penutupan tahun 2024, mencatat peningkatan 1,31 persen year-on-year.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, strategi bisnis yang cermat telah menjadi kunci sukses bank dengan kode saham BMRI ini untuk membukukan pertumbuhan yang tangguh dan berkualitas sepanjang tahun 2024.
“Ini menjadi modal berharga untuk mempersiapkan landasan yang kokoh Bank Mandiri menuju tahun 2025,”kata Darmawan dalam Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal IV 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Dengan kenaikan kredit konsolidasi hingga Rp1.670,55 triliun atau meroket 19,5 persen year-on-year, kinerja Bank Mandiri terlihat mengesankan.
“Kredit korporasi, sebagai pusat bisnis bank, tercatat sebagai pendongkrak utama dengan angka yang mengesankan yaitu peningkatan sebesar 25,5 persen year-on-year hingga Rp913,3 triliun di akhir 2024,” ujarnya.
Begitu pula dengan kredit ritel dan anak perusahaan, yang menurut Darmawan, mencatatkan pertumbuhan fantastis hingga 113 persen year-on-year.
Ia menyebutkan, dalam sektor UMKM, Bank Mandiri terus menunjukkan dukungannya dengan pencatatan pertumbuhan kredit sebesar 6 persen year-on-year, menyentuh angka Rp135 triliun di akhir tahun.
Dalam hal kualitas aset, terjadi penurunan rasio loan at risk (LAR) ke 6,81 persen dan pemeliharaan kualitas kredit dengan NPL yang terjaga di 0,97 persen, turun dari tahun sebelumnya.
Penyaluran dana pihak ketiga (DPK) pun mengikuti tren positif, dengan pertumbuhan 7,73 persen year-on-year mencapai Rp1.699 triliun. CASA berkontribusi sebesar 80,3 persen dari total DPK, disokong oleh lompatan tabungan dan giro masing-masing sebesar 13,4 persen dan 3,6 persen.
Ia menambahkan, anak perusahaan turut sumbangsih dalam kinerja gemilang Bank Mandiri, dengan laba bersih konsolidasi yang meningkat hingga 9,28 persen year-on-year mencapai Rp11,8 triliun pada 2024 serta meningkatnya total aset hingga 13,5 persen year-on-year.
Bank Mandiri tidak hanya mengutamakan pengembangan kualitas aset tetapi juga penguatan manajemen risiko, serta ekspansi pendapatan berbasis komisi—yang tumbuh berkat adopsi layanan digital dan inovasi di bidang treasury, trade finance, dan pengelolaan dana. Pendapatan non-bunga Bank Mandiri mencapai Rp42,32 triliun, meningkat 4,12 persen year-on-year.
Profitabilitas tetap terjaga, dengan ROE di angka 24,2 persen, serta CAR yang stabil di 20,1 persen, menegaskan posisi Bank Mandiri sebagai entitas perbankan dengan fondasi modal yang kuat untuk mendukung ekspansi bisnisnya di masa depan. (*)
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |