https://jatim.times.co.id/
Berita

Realisasi Investasi Jatim Tembus Rp 30,4 Triliun pada Triwulan III 2025

Selasa, 23 Desember 2025 - 14:32
Dinas Penanaman Modal: Realisasi Investasi Jatim Tembus Rp30,4 Triliun pada Triwulan III 2025 Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati (FOTO: dok pribadi)

TIMES JATIM, SURABAYA – Realisasi investasi di Jawa Timur pada periode Juli–September 2025 (Triwulan III) mencapai Rp 30,408 triliun. Capaian tersebut berasal dari 40.581 proyek investasi yang berhasil menyerap 73.926 tenaga kerja Indonesia.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati mengatakan, realisasi tersebut mencerminkan kinerja investasi yang tetap kuat di tengah dinamika ekonomi nasional dan global.

“Secara kinerja, realisasi investasi Triwulan III 2025 menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Dibandingkan Triwulan II 2025, tumbuh 21,3 persen (quarter to quarter), dan meningkat 23,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year),” kata Dyah Wahyu Ermawati, Selasa (23/12/2025).

Dyah-Wahyu-Ermawati-a.jpg

Dyah Erma memaparkan jika realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi dengan nilai Rp 21,519 triliun dari 35.558 proyek, yang menyerap 54.206 tenaga kerja. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp 8,888 triliun dari 5.023 proyek dengan serapan tenaga kerja mencapai 19.720 orang.

"Secara nasional, realisasi investasi Jawa Timur pada Triwulan III 2025 berkontribusi sebesar 6,2 persen dan menempatkan provinsi ini di peringkat kelima nasional, setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, dan Banten," paparnya.

Khusus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Dyah Erma menjelaskan jika kontribusi Jawa Timur mencapai 7,7 persen dari total realisasi nasional, menempatkannya di posisi keempat setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur. 

"Adapun kontribusi Penanaman Modal Asing atau PMA Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar 4,2 persen secara nasional.

Dari sisi wilayah, Kota Surabaya menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar dengan kontribusi 21,1 persen, disusul Kabupaten Sidoarjo 12,1 persen, Kabupaten Pasuruan 10,9 persen, dan Kabupaten Malang 4,1 persen," jelasnya.

Dyah Erma menambahkan jika di sektor industri makanan menjadi penyumbang tertinggi dengan porsi 13,5 persen, diikuti industri kimia dan farmasi 12,6 persen, perdagangan dan reparasi 9,3 persen, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi 9,1 persen, serta sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar 8,0 persen.

"Untuk PMA, realisasi investasi terbesar berasal dari Kabupaten Gresik dengan kontribusi 41,4 persen, Kabupaten Pasuruan 21,8 persen, Kota Surabaya 8,8 persen, Kabupaten Sidoarjo 6,7 persen, dan Kabupaten Mojokerto 4,2 persen. Sektor dominan PMA meliputi industri kimia dan farmasi, pertambangan, industri makanan, industri mineral nonlogam, serta industri logam dasar," ungkapnya.

Untuk realisasi PMDN paling banyak berasal dari Kota Surabaya dengan kontribusi 26,2 persen, disusul Kabupaten Gresik 14,7 persen, Kabupaten Sidoarjo 14,3 persen, Kabupaten Pasuruan 6,4 persen, dan Kabupaten Malang 5,3 persen.

"Sektor unggulan PMDN antara lain industri makanan, transportasi dan pergudangan, perumahan dan kawasan industri, perdagangan dan reparasi, serta industri kimia dan farmasi," sambungnya.

Erma menegaskan, capaian tersebut menunjukkan iklim investasi di Jawa Timur tetap kondusif dan kompetitif. Ke depan, pemerintah provinsi akan terus mendorong percepatan perizinan dan peningkatan kualitas layanan investasi.

“Kami (Pemprov Jatim)  berkomitmen memperkuat promosi investasi dan memberikan kemudahan berusaha agar Jawa Timur semakin menarik bagi investor,” ucapnya.  (*)

 

Pewarta : Rudi Mulya
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.