TIMES JATIM, BANYUWANGI – Meski Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur, masih berstatus waspada, pendakian tetap dibuka bagi para pengunjung. Namun, pihak berwenang mengimbau para pendaki untuk tetap waspada dan mematuhi segala ketentuan yang berlaku demi keselamatan bersama.
Status waspada atau level II yang disandang gunung setinggi 3344 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL) itu, sudah berlangsung setahun sejak dinaikkan statusnya dari normal atau level I ke waspada pada 19 Desember 2023 lalu.
Hal ini berdasarkan hasil pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan catatan PPGA Raung yang dilaporkan ke Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tertanggal 17 Desember 2024, terjadi 61 kali gempa hembusan selama periode tanggal 1 hingga 15 Desember 2024.
Pada periode yang sama, terjadi 2 kali gempa vulkanik dangkal, 4 kali gempa tektonik lokal, 27 kali gempa tektonik jauh, dan 15 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-13 mm, dominan 2,5 mm.
“Peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Raung adalah hal yang wajar, mengingat tingkat aktivitas saat ini adalah Level II (Waspada) dengan potensi terjadi erupsi sewaktu-waktu,” kata Kepala PPGA Raung, Burhan Alethea, Kamis (19/12/2024).
Dari pengamatan itu juga teramati hembusan gas berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 hingga 500 meter dari puncak.
“Ditambah lagi saat ini musim hujan jadi asap yang keluar lebih putih dan intensitasnya sering keluar. Ini menandakan adanya pertemuan antara gas dan air yang masuk melalui celah-celah. Itu menandakan adanya proses naik (magma) ke permukaan,” jelasnya.
Sementara itu, penanggung jawab Sekretariat Pendakian Gunung Raung, Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Dimas Wahyu Pramana, mengatakan bahwa keputusan untuk tetap membuka pendakian dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor keselamatan dan kesiapan.
Foto Gunung Raung dari PPGA Raung. (Foto : PPGA Raung for Times Indonesia).
“Kami telah berkoordinasi dengan para calon pendaki untuk memastikan keamanan dan mempersiapkan peralatan ataupun fisik apalagi sekarang juga di musim penghujan,” kata Dimas sapaan akrabnya.
Dimas menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PPGA Raung yang berkantor di Kecamatan Songgon, untuk memantau aktivitas vulkanik dan memberikan imbauan keselamatan.
Selain itu, dia juga menyarankan para pendaki untuk selalu mengikuti arahan dari pemandu dan tidak mendekati area berbahaya yang telah ditentukan.
“Kami meminta semua pendaki untuk tetap waspada dan mematuhi ketentuan yang berlaku. Salah satunya tidak mendekati pusat erupsi di kawah dengan radius 3 km,” tutupnya. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |