https://jatim.times.co.id/
Berita

Dua Bulan Lebih Protes Tak Digubris, Warga Putukrejo Demo Proyek SPAM Tirta Kanjuruhan

Senin, 24 November 2025 - 19:07
Dua Bulan Lebih Protes Tak Digubris, Warga Putukrejo Demo Proyek SPAM Tirta Kanjuruhan Kegiatan pembangunan proyek rencana SPAM Sumber Wadon menjadi tontotan warga masyarakat Desa Putukrejo Gondanglegi Kabupaten Malang, yang menolak proyek tersebut, Senin (24/11/2025). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Kekecewaan masyarakat Desa Putukrejo Gondanglegi Kabupaten Malang akhirnya tak terbendung, terkait proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, Senin (24/11/2025). 

Kesal protes sebelumnya tidak diindahkan, puluhan warga Desa Putukrejo melakukan aksi demonstrasi di kantor Desa setempat. Mereka menuntut agar proyek pembangunan SPAM yang tengah dikerjakan Perumda Tirta Kanjuruhan dihentikan sementara.

Salah satu masyarakat Desa Putukrejo, Nur Bahron menyampaikan alasan protes warga. Menurutnya, selama ini masyarakat kurang mendapatkan sosialisasi terkait proyek Perumda Tirta Kanjuruhan, yang kabarnya akan memanfaatkan air Sumber Wadon di Desa Putukrejo. 

"Kalau warga memang menolak, menolak pembangunan ini. Dampak negatifnya banyak, proses awal masuknya PDAM ke Desa Putukrejo itu sudah menyalahi undang-undang. PDAM (Perumda Tirta Kanjuruhan) masuk tanpa sosialisasi ke masyarakat, tiba-tiba izin (pemanfaatan) dibuat," kata Nur Bahron, Senin (24/11/2025).

Menurut Nur, banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa proyek pembangunan SPAM tersebut masih terus berlanjut, mengingat sejak awal sudah ada peringatan dari masyarakat itu sendiri.

Puturejo-menolak-PDAM.jpg

"Izin dibuat itu kan sebenarnya harus sosialisasi ke masyarakat, minta tanda tangan kami. Kami merasa tidak tanda tangan, kok tiba-tiba izin sudah turun. Di undang-undang kan sudah dijelaskan, ketika pemerintah mau membangun di suatu desa, itu harus sosialisasi ke masyarakat, bukan sepihak," tegasnya.

Nur menjelaskan, bahwa selama ini Sumber Wadon juga sudah dimanfaatkan untuk irigasi dan sumber air bersih, yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat melalui Hippam.

Ia mengungkapkan, masyarakat sejatinya tidak ingin menghambat proyek pembangunan yang sudah berjalan itu. Tetapi, menurut Nur, alangkah lebih baik jika seluruh masyarakat dilibatkan untuk dilakukan negosiasi ulang, apalagi terkait kompensasi bila ada.

"Masyarakat ingin ada kompensasi, kompensasi itu dari pihak PDAM masuk ke desa, apa itu satu tahun sekali atau satu bulan sekali, dengan nominal yang kami tentukan. Sebenarnya kami mendukung dengan PDAM, karena sudah dibangun. Nanti di desa tinggal dikelola untuk apa, biar kita sama-sama menikmati," ungkapnya. 

Terkecuali air ini terbengkalai, wong air ini kami rawat kok untuk wisata untuk Weslic itu, air ini juga banyak mengaliri sawah. Kalau ini diambil oleh PDAM, bisa habis," lanjut Nur. 

Maka, sebelum ada kejelasan soal kompensasi itu, menurutnya masyarakat sepakat agar pembangunan SPAM tersebut dihentikan sementara waktu.

"Kalau kompensasi disepakati, ya tidak apa-apa dibangun. Kalau belum ada kejelasan lebih baik dihentikan sementara sampai ada negosiasi, deal (ada kesepakatan," demikian Nur. 

Spanduk Protes Masyarakat Soal SPAM 

Dihimpun, adanya protes terhadap rencana pembangunan SPAM Sumber Wadon Putukrejo ini sebenarnya sudah lama. Beberapa panduk berisi protes terhadap SPAM didapati sudah terpasangan di beberapa titik menuju sumber air ini, sejak awal September 2025 lalu. 

TIMES Indonesia mendapati setidaknya tiga spanduk berisi protes dan penolakan warga Putukrejo terhadap PDAM dan rencana SPAM yang akan dibangun. 

Akan tetapi, kegiatan proyek pembangunan jaringan pipa SPAM tampak sudah berlangsung bahkan sejak beberapa waktu terakhir. Pada 17 November 2025, didapati para pekerja sudah melakukan penggalian jaringan pipa SPAM hingga puluhan meter, di pinggir ruas jalan raya Desa Putukrejo Gondanglegi. 

Belum ada tanggapan resmi pihak Perumda Tirta Kanjuruhan menyusul adanya aksi demo masyarakat Desa Putukrejo hari ini. Saat dikonfirmasi, Humas Perumda Tirta Kanjuruhan, Emwin Arigayo menyatakan, belum memastikan perihal masalah protes masyarakat Desa Putukrejo. 

"Tim bagian Teknis yang siang tadi berangkat memastikan ke lokasi. Tetapi, belum ada kepastian hasil informasi apa yang didapat terkait kabar tersebut (demo protes SPAM). Nanti kita informasikan perkembangannya," demikian Emwin melalui sambungan ponselnya, Senin (24/11/2025) petang. (*) 

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.