TIMES JATIM, MALANG – Gelaran The 4th International Conference on Islam Science Language Law Education Economics and Humanity (IC-ISLEH) 2025, sukses digelar Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang UIN Malang), Senin (24/11/2025). Tahun ini, konferensi ini mengusung tema “Islam, Artificial Intelligence and Ethical Challenges” yang menyoroti dinamika pemanfaatan kecerdasan buatan di berbagai bidang ilmu.
Antusiasme peserta meningkat signifikan. Panitia mencatat 310 artikel yang masuk dan 235 di antaranya lolos untuk dipresentasikan, menggambarkan besarnya perhatian terhadap isu integrasi antara keilmuan Islam dan teknologi digital.
Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd., saat membuka acara menekankan bahwa IC-ISLEH bukan sekadar forum ilmiah, tetapi juga instrumen strategis bagi penguatan kontribusi global kampus.
“Conference ini sangat penting dan berguna, tidak hanya untuk kemajuan akademik tetapi juga untuk memperkuat kontribusi keilmuan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam kancah internasional,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan Prof. Agus kepada pimpinan universitas, panitia, serta para Kaprodi dan Sekprodi yang turut memastikan penyelenggaraan konferensi berjalan optimal.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Drs. H. Basri Zain, M.A., Ph.D., yang hadir mewakili Rektor, menegaskan bahwa perkembangan kampus kini telah merambah tiga wilayah: Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Ia juga menggarisbawahi capaian UIN Malang sebagai PTKIN terbaik di Indonesia.
Terkait tema konferensi, Dr. Basri menyoroti perlunya sikap kritis dalam memanfaatkan teknologi AI.
“AI sangat penting, tetapi AI bukan segalanya. Tidak semua data yang dihasilkan AI valid. Budaya menulis meningkat, tetapi budaya membaca justru menurun, dan ini tidak baik. Ketergantungan penuh pada AI akan melemahkan nalar kritis,” tegasnya.
Melalui forum ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menargetkan lahirnya kolaborasi riset lintas negara serta rekomendasi strategis terkait etika dan pemanfaatan teknologi dalam pengembangan keilmuan Islam dan kemanusiaan di era digital. (*)
| Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
| Editor | : Imadudin Muhammad |