https://jatim.times.co.id/
Berita

Menteri PPPA: Santri Harus Jadi Generasi Kreatif dan Inovatif Menuju Indonesia Emas

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:19
Kunjungi Pesantren Bahrul Ulum, Menteri PPPA: Santri Harus Jadi Generasi Inovatif Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi saat mengisi acara Multaqo Santri Nasional sekaligus memperingati 2 Abad Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jumat (24/10/2025). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JOMBANG – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menilai santri dan pesantren memiliki peran penting dalam membangun masa depan bangsa. Menurutnya, semangat perjuangan para kiai dan ulama pada masa kemerdekaan harus diteruskan melalui karya nyata yang kreatif dan inovatif untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Peran santri dan kiai sangat luar biasa dalam merebut kemerdekaan. Sekarang saatnya kita mengisi kemerdekaan dengan karya nyata. Santri harus menjadi generasi kreatif, inovatif, dan produktif menuju Indonesia Emas,” ujar Arifah usai menghadiri Multaqo Santri Nasional bertema ‘Pesantren Ramah Santri’ di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jumat (24/10/2025).

Dalam forum yang juga memperingati dua abad berdirinya Pondok Pesantren Bahrul Ulum itu, Arifah mengapresiasi kontribusi besar pesantren dalam pendidikan Islam dan pembentukan karakter bangsa. Ia menyebut Tambakberas sebagai salah satu pesantren tertua yang telah melahirkan banyak tokoh nasional dan ulama berpengaruh.

“Lulusan Tambakberas sudah banyak melahirkan tokoh-tokoh bangsa. Kami berharap pesantren ini semakin jaya, bermanfaat, dan membawa keberkahan bagi umat,” kata Arifah yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama periode 2025–2030.

Lebih lanjut, Arifah menekankan bahwa kehidupan di pesantren tidak hanya tentang pendalaman ilmu agama, tetapi juga pembentukan karakter, kedisiplinan, dan kesederhanaan. Nilai-nilai ini, katanya, penting untuk membangun ketahanan diri generasi muda.

“Hidup di pesantren adalah proses latihan menghadapi kehidupan. Kalau mau hidup sederhana, disiplin, dan kuat, pesantren adalah tempat yang tepat,” tegasnya.

Selain berdialog dengan santri, Arifah juga meninjau layanan kesehatan gratis yang digelar di lingkungan pesantren dan MAN 1 Jombang. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pemerintah melalui PHPP (Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Peningkatan Kesejahteraan Pelajar) yang diinisiasi Presiden.

“Presiden tidak ingin ada anak yang tidak bisa makan, tidak bisa sekolah, atau menderita karena kemiskinan. Ini satu kesatuan agar generasi kita tumbuh sehat, cerdas, dan berpendidikan,” jelasnya.

Peringatan Hari Santri Nasional 2025, lanjut Arifah, menjadi momentum untuk merefleksikan kembali peran santri sebagai agen perubahan dan penjaga moral bangsa.

“Pesantren adalah benteng utama pembentukan karakter unggul menuju masa depan Indonesia yang lebih gemilang,” ucapnya. (*)

 

Pewarta : Rohmadi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.