TIMES JATIM, JAKARTA – India dan Pakistan, dua negara yang memiliki kekuatan nuklir akhirnya jadi perang setelah Rabu pagi tadi India menyatakan telah menyerang Pakistan.
Serangan India itu terjadi dua Minggu setelah 26 warga sipil India tewas dalam serangan teroris di Pahalgam, Kashmir, India, pada Selasa (22/4/2025).
India mengatakan Rabu pagi bahwa mereka telah melakukan serangan terhadap Pakistan.
Dilansir The New York Times, pemerintah India mengatakan pasukannya telah menyerang sembilan lokasi di Pakistan dan di wilayah sengketa Kashmir milik Pakistan. Pejabat militer Pakistan juga mengatakan bahwa lima lokasi telah diserang, di Provinsi Punjab dan sebagian wilayah Kashmir.
Walaupun India dalam beberapa tahun terakhir telah menyerang Kashmir yang dikelola Pakistan dan daerah-daerah yang dekat dengannya selama periode meningkatnya ketegangan, serangan pada hari Rabu pagi tadi di Punjab, di wilayah Pakistan di luar wilayah yang disengketakan, merupakan peningkatan konflik antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut.
Bangunan yang hancur di Musaffarabad, ibukota Kashmir Pakistan setelah serangan India pagi tadi.(FOTO B:The New York Times/AP)
India mengakui menyerang Pakistan setelah mengumpulkan bukti "yang menunjukkan keterlibatan teroris yang berbasis di Pakistan" dalam serangan bulan lalu terhadap warga sipil di kawasan wisata di Kashmir itu.
Dikatakan bahwa tindakan militernya Rabu pagi telah "diukur, bertanggung jawab, dan dirancang agar tidak menimbulkan gejolak." Mereka menambahkan yang menjadi target hanyalah "kamp-kamp teroris yang diketahui."
Sementara dalam pernyataannya pemerintah Pakistan menyebut serangan India itu sebagai "tindakan perang yang tidak beralasan dan terang-terangan" yang telah "melanggar kedaulatan Pakistan."
Pejabat Pakistan juga mengatakan, bahwa warga sipil telah tewas dalam serangan India, sebuah klaim yang tidak dapat dikonfirmasi secara independen.
Pakistan mengatakan bahwa tindakan India tidak akan dibiarkan begitu saja dan bahwa Pakistan akan membalas pada "waktu dan tempat yang dipilihnya sendiri."
Pejabat militer Pakistan juga mengatakan bahwa mereka telah memulai tanggapan yang "terukur tetapi tegas".
Setidaknya satu jet tempur jatuh di wilayah Kashmir milik India, demikian dilaporkan saluran berita di India. Tidak jelas jet itu milik negara mana dan apa yang menyebabkan jatuh.
Di Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebut eskalasi antara India dan Pakistan itu sebagai suatu hal yang memalukan.
"Kami baru saja mendengarnya," katanya tentang serangan India.
"Mereka telah bertempur dalam waktu yang lama. Saya hanya berharap ini segera berakhir."
Menurut pejabat India, tak lama setelah serangan tersebut, penasihat keamanan nasional India, Ajit Doval, memberitahu Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio tentang tindakan militer tersebut.
Juru bicara Sekjen PBB, António Guterres, meminta kedua belah pihak untuk menahan diri, dan menambahkan, "Dunia tidak mampu menanggung konfrontasi militer antara India dan Pakistan".
Namun skala dan sifat serangan oleh India kemungkinan akan memicu “balasan yang signifikan” oleh Pakistan, kata seorang peneliti senior dalam program Asia Selatan di Stimson Center di Washington, Asfandyar Mir.
Setelah serangan teroris di Kashmir yang dikelola India pada tahun 2016 dan 2019, India melakukan serangan yang lebih terbatas di wilayah yang dikuasai Pakistan.
"Namun kali ini, India telah melewati dua ambang batas yang signifikan dalam aksi militernya dengan menyerang sejumlah besar lokasi di Pakistan dan menyerang jantung Pakistan di Punjab, kata Mir.
Lembaga penyiaran publik India melaporkan, India telah bersiap menghadapi kemungkinan pembalasan dari Pakistan. Pejabat militernya juga mengatakan bahwa semua unit pertahanan udara negara itu di sepanjang perbatasan telah diaktifkan.
Maskapai penerbangan mengatakan bahwa beberapa bandara, termasuk yang di Srinagar, ibu kota wilayah Kashmir India, telah ditutup untuk perjalanan sipil.
Tidak jelas serangan India Rabu pagi tadi apakah menggunakan rudal yang ditembakkan dari India ataukah jet tempurnya yang melintasi wilayah Pakistan.
Militer Pakistan mengatakan, bahwa pesawat India tidak memasuki wilayah udara Pakistan dalam melakukan serangan tersebut.
Warga Muzaffarabad, ibu kota wilayah Kashmir Pakistan, melaporkan mendengar suara jet tempur terbang di langit wilayah mereka.
Mereka mengatakan bahwa sebuah lokasi di daerah pedesaan dekat Muzaffarabad yang pernah digunakan oleh Lashkar-e-Taiba, kelompok militan yang bermarkas di Pakistan, tampaknya menjadi sasaran serangan tersebut.
Seorang juru bicara Angkatan Darat Pakistan mengatakan bahwa empat tempat lain juga diserang. Salah satunya adalah Bahawalpur, di Provinsi Punjab, Pakistan, lokasi sebuah pesantren yang terkait dengan Jaish-e-Mohammad, kelompok militan lain yang bermarkas di Pakistan; tempat lainnya adalah Kotli dan Bagh di Kashmir yang dikelola Pakistan dan Muridke di Punjab.
Pasukan India menyebut operasi militer mereka sebagai Sindoor, merujuk pada warna merah tua yang dikenakan wanita Hindu di rambut mereka setelah menikah. Istilah ini merujuk pada sifat mengerikan dari serangan teroris dua minggu lalu di Pahalgam, Kashmir, India dimana banyak istri melihat suami mereka terbunuh di depan mata mereka. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |