TIMES JATIM, GRESIK – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik mencatatkan sektor kesehatan menjadi pemicu utama inflasi pada Mei 2025, mencapai 7,97 persen, kemudian disusul perawatan pribadi dan jasa serta pendidikan.
Kepala BPS Kabupaten Gresik, Indriya Purwaningsih, mengungkapkan bahwa inflasi yang terjadi dipicu oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran, utamanya sektor kesehatan.
"Kelompok pengeluaran yang paling tinggi menyumbang inflasi adalah kesehatan, dengan kenaikan sebesar 7,97 persen, disusul perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,47 persen, serta pendidikan sebesar 2,48 persen,” kata Indriya, Senin (2/5/2025).
Dirinya menambahkan bahwa salah satu pemicu utama inflasi adalah meningkatnya tarif layanan kesehatan, baik di rumah sakit, dokter umum maupun praktik dokter spesialis.
“Kami mencatat kenaikan tarif rumah sakit, tarif dokter umum, dan dokter spesialis sebagai penyumbang terbesar pada kelompok kesehatan,” ungkapnya.
Sementara Gresik mencatatkan deflasi 0,51 persen pada Mei 2025. Sementara inflasi tahun ke tahun (year on year/y-on-y) pada Mei 2025 di Gresik sebesar 0,60 persen.
Angka ini menjadi yang terendah di antara kabupaten/kota Index Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, meski sebagian kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga.
Meskipun demikian, Gresik mencatat deflasi secara bulanan (month to month/m-to-m) sebesar 0,51 persen. Penurunan ini utamanya berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang mengalami deflasi 1,66 persen.
Komoditas yang paling berpengaruh antara lain cabai rawit, bawang merah, ikan mujair, daging ayam ras, dan bawang putih.
“Deflasi pada bulan Mei ini merupakan yang terdalam selama tahun 2025. Ini menunjukkan penurunan harga bahan pangan yang cukup signifikan dan juga dipengaruhi faktor cuaca,” terang Indriya.
Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, inflasi Gresik mengalami penurunan yang cukup tajam. Pada Mei 2024, inflasi y-on-y mencapai 2,84 persen, sementara tahun ini hanya 0,60 persen.
Sementara itu, inflasi tahun kalender (year to date/y-to-d) Gresik hingga Mei 2025 tercatat 0,46 persen, juga lebih rendah dari tahun lalu di periode yang sama.
“Kami berharap masyarakat tetap bijak dalam berbelanja dan terus memantau pergerakan harga, terutama pada sektor-sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, dan bahan pangan,” tutupnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sektor Kesehatan Jadi Pemicu Utama Inflasi Gresik, Tarif Rumah Sakit Melambung
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |