TIMES JATIM, MALANG – Dharma Wanita Persatuan Universitas Brawijaya (DWP UB) merayakan HUT ke-26, sekaligus peringatan Hari Ibu ke-97 pada Rabu (10/12/2025). Acara yang berlangsung di UB ini diisi dengan rangkaian kegiatan edukatif, sosial, serta talk show bertema ketangguhan keluarga sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Ketua DWP UB, Rani Mariana Ulfah Widodo menjelaskan bahwa peringatan tahun ini mengusung tema “Peran DWP dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045.”
“Tema ini menjadi pengingat bahwa kontribusi kita tidak hanya dibutuhkan di rumah, tetapi juga bagi masyarakat dan generasi bangsa,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa talk show utama bertajuk “Keluarga Sehat, Ibu Tangguh: Pondasi DWP Menuju Indonesia Emas 2045” dihadirkan untuk merespons tantangan zaman yang kompleks.
“Tidak mungkin ada Indonesia Emas tanpa keluarga yang sehat, tanpa perempuan yang kuat, tanpa ibu yang bahagia, dan anak-anak yang tumbuh bebas dari stunting, kekerasan, dan tekanan mental,” tegas Rani.
Rani menjelaskan dalam rangka HUT DWP kali ini, pihaknya mengadakan berbagai kegiatan. Mulai dari DWP Mengajar dan Bakti Sosial Menuju Generasi Bebas Stunting, Zona Aktifitas DWP Sahabat Kampus UB, Lomba Kreasi Daur Ulang "Kado untuk Ibu", hingga Talk show yang menghadirkan Musisi sekaligus budayawan perempuan, Trie Utami.
Dia berharap, momen ini menjadi penguat para ibu-ibu untuk terus ikut mengambil peran besar dalam menyongsong Indonesia emas 2045
Rektor UB Prof. Widodo yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar DWP UB dalam mendukung perkembangan dan pencapaian universitas. Menurutnya, peran kolektif para anggota DWP turut memperkuat kinerja lembaga hingga mengantarkan UB meraih berbagai prestasi nasional maupun internasional.
“DWP UB telah berkontribusi banyak untuk pendidikan di Universitas Brawijaya," ucapnya.
Dia menyebut, berkat dukungan berbagai pihak, UB banyak menerima penghargaan baik nasional maupun internasional. pemeringkatan UB di level global juga selalu naik setiap tahunnya.
"Semua itu terjadi karena bantuan, karena kerja keras dari Ibu-Ibu Dharma Wanita,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa dukungan keluarga, khususnya peran istri, menjadi pilar utama ketangguhan sivitas akademika. Selain itu, ia menyoroti tingginya kepedulian sosial DWP UB, termasuk program Sahabat Kampus, kegiatan donasi bencana, hingga kepedulian terhadap panti asuhan.
“Mahasiswa, tenaga kependidikan, bahkan dosen terkadang membutuhkan tempat untuk curhat. Sehingga Program Sahabat Kampus menjadi penting," kata dia.
Dalam kesempata itu, DWP UB juga menyalurkan bantuan hasil donasi untuk para korban bencana alam di Sumatera Barat. Hal ini menjadi wujud kepedulian mereka terhadap para orang yang tertimpa musibah.
"Ibu-ibu Dharma Wanita juga rela menyisihkan uang belanjanya untuk donasi bencana, termasuk di Sumatera. Ini hal positif yang harus kita dukung bersama,” tambahnya.
Dalam sesi talk show, Trie Utami dihadirkan sebagai pembicara untuk memberikan inspirasi mengenai ketangguhan keluarga dan peran perempuan modern. Dia menyampaikan refleksi mendalam mengenai kehidupan keluarga dan peran perempuan.
Ia menekankan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kedudukan yang setara, namun masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dalam menjaga keseimbangan keluarga.
Trie menggambarkan ibu sebagai “episentrum keluarga”, tempat arah, nilai, dan keteduhan rumah bertumpu.
Namun ia menegaskan bahwa kekuatan ibu tidak berarti menghapus peran ayah.
Menurutnya, keluarga yang sehat bukan soal siapa yang lebih dominan, melainkan bagaimana kedua pihak bekerja sama saling menopang. Ia mencontohkan bahwa perempuan sering memikul beban emosional keluarga, sementara laki-laki memegang stabilitas dan struktur. Keduanya merupakan dua sisi yang saling melengkapi.
Paparan Trie mendapatkan respons positif dari peserta karena menegaskan pentingnya relasi setara dan sehat dalam membangun masa depan generasi Indonesia. (*)
| Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
| Editor | : Imadudin Muhammad |