https://jatim.times.co.id/
Berita

Arif Fathoni, dari Wartawan Hingga Jadi Aktivis Parlemen Gedung Yos Sudarso Surabaya

Jumat, 11 Oktober 2024 - 19:46
Arif Fathoni, dari Wartawan Hingga Jadi Aktivis Parlemen Gedung Yos Sudarso Surabaya Wakil Pimpinan DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni. (Foto: Dok. Pribadi)

TIMES JATIM, SURABAYA – Bermimpilah setinggi langit, kalau jatuh masih diantara kawanan bintang-bintang, merupakan pesan Bung Karno yang terus dipegang oleh Arif Fathoni, S.H., seorang wartawan yang kini memutuskan untuk terjun ke dunia politik. 

Namun, perjalanannya hingga berhasil menduduki kursi Wakil Pimpinan DPRD Kota Surabaya periode 2024-2029 tidaklah mudah. Dibutuhkan niat yang kuat dan tekad yang bulat. 

Arif-Fathoni-2.jpg

Ia terus berusaha untuk meraih amanah setinggi-tingginya sebagai jembatan pengabdian kepada masyarakat luas, agar bisa menjadi pribadi yang anfauhum linnas atau bermanfaat bagi manusia yang lain.

"Karena saya masih berusia 40 tahun, keinginan ke depan untuk menapaki anak tangga politik ini ya terus ada," ungkap Thoni, sapaan karibnya kepada TIMES Indonesia, Jumat (11/10/2024). 

Sejak kecil, dirinya memang sudah aktif berorganisasi. Tak diragukan, jika Thoni sangat piawai dalam urusan kepemimpinan. 

Karena kegemaran terhadap organisasi itulah membuat Thoni kecil dipercaya menjadi ketua kelas mulai dari SD hingga SMA. Dibangku kuliah pun, pria kelahiran Lamongan ini juga kenyang dengan jabatan mentereng di organisasinya, seperti Presiden BEM dan sebagainya. 

"Saya juga sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan aktivis kemahasiswaan, demo juga sering," katanya nostalgia. 

Usai menyelesaikan pendidikan S1, Thoni mengambil keputusan besar untuk masuk ke fase baru, siap bertarung menjadi anggota DPRD Surabaya periode 2019-2024. Keputusan ini menjadi pilihan ideal setelah lulus dari dunia aktivis yang membesarkan namanya.

"Nah ketika sudah selesai menjadi mahasiswa, bagi aktivis itu kan pilihannya cuma dua mbak. Mengabdi kebangsa ini melalui jalur parlementer atau non-parlementer," ujarnya yang merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara (UBHARA) Surabaya. 

Hingga akhirnya, Thoni memilih mendengarkan naluri yang mendorongnya menjadi aktivis parlemen. Motivasi ini semakin menguat karena dia yakin untuk mengubah keadaan harus berjuang melalui sistem kekuasaan, yang dipandangnya sebagai medan pengabdian kepada masyarakat luas. 

"Saya lulus kuliah tahun 2007, kemudian saat itu menjadi wartawan sampai tahun 2011, setelah itu saya mendirikan kantor advokat. Nah, ditahun 2010 itulah saya gabung menjadi kader Partai Golkar," ceritanya. 

Sebagai anak yang terlahir dari keluarga sipil, bukan elit partai, bapak dua anak ini akhirnya menjatuhkan pilihan pada partai yang bekerja berdasarkan sistem. 

Di antara beberapa partai politik yang ada, Thoni memiliki keyakinan kuat di bawah bendera Partai Golkar akan berkembang. Sebab, partai yang dikelola berdasakan sistem kepartaian akan memberikan peluang kepada anak bangsa yang tekun dan sungguh-sungguh akan berada pada top level management.

"Makanya kemudian saya meniti karir di Partai Golkar sejak tahun 2010 menjadi pengurus pleno atau humas partai," katanya. 

"Dan hari ini juga Golkar sudah membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia, saat ini kita dibawah kepemimpinan Pak Bahlil Lahadalia, yang dulunya hanya supir angkot. Nah, inilah yang kemudian semakin memantapkan hati saya bahwa ternyata, hasil perenungan saya sebelumnya tidak salah," sambungnya. 

Berkat kepiawaian dalam berorganisasi dan berkomunikasi, karir Thoni perlahan naik menjadi pengurus harian partai pada tahun 2015.

"Saat itu juga saya menjadi tim pemenangan pemilu," tambahnya. 

Tak berselang lama, tapakan karir Thoni melesat hingga didapuk sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya tahun 2020.

Setahun sebelumnya, ia mencoba peruntungan untuk maju dalam pemilihan legislatif (Pileg). Hasilnya sungguh luar biasa, Thoni mendapat mandat menjadi anggota DPRD Kota Surabaya dari dapil 3. 

Menjadi bagian dari penghuni rumah wakil rakyat Jalan Yos Sudarso Nomor 18-22 Surabaya lantas tak membuatnya berpangku tangan. Medan pengabdiannya justru menjadi lebih luas. 

"Ketemu masyarakat adalah hobi, justru kalau saya ngga ketemu masyarakat itu saya merasa tidak menjadi pribadi yang anfaauhum linnas," akunya. 

Pengabdiannya sebagai Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Tahun 2019-2024 berhasil membawa ekonomi Kota Pahlawan bangkit ditengah pandemi, membangun Surabaya yang progresif, mewujudkan pemerintahan yang berintegritas, hingga membangun iklim pendidikan berkualitas. 

Atas dedikasinya tersebut, karir politik pria kelahiran 5 Maret 1984 ini meroket naik hingga bisa duduk di kursi pimpinan DPRD Kota Surabaya periode 2024-2029, setelah partai berlogo pohon beringin ini menjadi pemenang ke empat dalam pemilu legislatif 2024.

"Pencapaian ini merupakan inspirasi yang tak luput dari pengalaman hidup orang tua saya yang selalu terlibat dalam urusan sosial. Tentunya juga dukungan anak dan istri, tanpa mereka mungkin saya tidak bisa jadi seperti ini," tuturnya haru. 

Meski begitu, menurut Thoni, jabatan ini bisa menjadi nikmat maupun ujian yang diberikan Allah kepadanya. 

"Naiknya kedudukan itu belum tentu nikmat, itu bisa jadi ujian untuk bisa istiqomah melayani masyarakat atau tidak," pungkasnya. (*) 

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.