TIMES JATIM, PAMEKASAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pamekasan menggelar diskusi menggugah kejayaan tembakau di Madura.
Dalam diskusi berlangsung dihadiri beberapa Pemateri diantaranya Imam Hidajad Kepala Bidang Pengawasan Konsumen dan Kemetorologian Disperindag Pamekasan, Ismail A Rahim sekretaris komisi 2 DPRD Pamekasan, Achmad Suaidi Kepala Bidang Produksi Pertanian DKPP Pamekasan, H. Khairul Umam Ketua P4TM.
Tabri S. Munir Ketua PWI Pamekasan, menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mencari solusi soal permasalahan harga tembakau Madura yang dianggap murah oleh petani.

"Jadi diskusi kali ini bagaimana bisa memecahkan masalah agar tembakau Madura dapat dibeli dengan harga mahal seperti beberapa tahun lalu. Sehingga petani tembakau bisa jaya dan sejahtera," ungkap Tabri dalam sambutannya di Hotel Odaita Pamekasan, Sabtu (20/8/2022).
Sementara, Ketua P4TM, H. Khairul Umam ketua paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM), mengaku sudah mulai membeli tembakau milik petani.
Ketua P4TM, H. Khairul Umam beberapa hari kemarin membeli tembakau Madura yang masuk ke gudang miliknya sebanyak 700 bal.
Sementara mengenai harga, kata H. Her, sapaan akrabya, disesuaikan dengan kualitas tembakau.
“Harga tertinggi mencapai Rp 45 ribu per kilogram, dan harga terendah Rp 35 per kilogram. Harga ini hanya harga sementera,” tandasnya.
Selanjutnya, pihaknya juga memastikan tidak akan mengambil sampel saat membeli tembakau ke petani. Terbukti saat membeli tembakau milik petani tidak mengambil sampel.
"Jadi, harga yang diterima petani utuh tanpa potongan apapun. Dan saya tidak mengambil sampel. Serta praktik tanpa pengambilan sampel bisa ditiru oleh gudang-gudang lain," imbuhnya.
H. Khairul Umam, atau yang dipanggil H. Her meminta kepada pemerintah untuk dipasilitasi bertemu dengan pihak gudang untuk membicarakan permasalahan tembakau.
Achmad Suaidi, Kepala Bidang Produksi Pertanian DKPP Pamekasan mengatakan akan menyampaikan kepada bupati soal permintaan pertemuan dengan pemilik gudang tembakau.
"Soal permintaan fasilitas pertemuan dengan pihak pabrikan akan segera saya sampaikan kepada Bupati Pamekasan, karena hal itu menyangkut kebijakan Bupati," tandasnya.
Suaidi, menambahkan bahwa dirinya mengaku beberapa tahun yang selalu mengunjungi pabrikan menjelang musim tanam. Untuk tahun ini tidak mengurangi karena keterbatasan anggaran.
"Sementara masalah harga tembakau tetap berkorelasi dengan kualitas. Kalau kualitas jelek ya tidak mongkin pabrikan membeli dengan harga yang mahal," tandasnya dalam diskusi menggugah kejayaan tembakau di Madura yang diselenggarakan PWI. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PWI Gelar Diskusi Menggugah Kejayaan Tembakau Madura
Pewarta | : Akhmad Syafii |
Editor | : Deasy Mayasari |