https://jatim.times.co.id/
Berita

Rokok Pabrikan Mahal, Perokok di Magetan Beralih ke Tingwe

Minggu, 20 Juni 2021 - 20:31
Rokok Pabrikan Mahal, Perokok di Magetan Beralih ke Tingwe Owner Toko Tembakau Jagad Yogi Iswara saat menimbang tembakau. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MAGETAN – Sejumlah masyarakat Magetan, kini mulai beralih untuk menggunakan tembakau lintingna atau linting dewe (tingwe), hal tersebut terjadi dikarenakan mahalnya harga rokok pabrikan karena naikknya Cukai Hasil Tembakau (CHT).

Pemilik toko tembakau lintingan di Magetan, Yogi Iswara (26) menuturkan, karena naiknya CHT beberapa waktu yang lalu membuat tingwe lebih digemari masyarakat karena harganya yang murah dan lebih irit, sehingga tidak membuat kantong jebol. 

"Semua pelanggan saya dulunya merupakan perokok rokok pabrikan, namun dengan tingginya harga banyak yang memilih beralih ke tingwe," ujar owner dari Toko Tembakau Jagad tersebut saat ditemui TIMES Indonesia di Jl. Timor No.26, Kelurahan Tawanganom, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (20/6/2021).

Owner-Toko-Tembakau-Jagad-Yogi-Iswara-saat-menimbang-tembakau.jpg

Tak tanggung-tanggung, setiap harinya, toko tembakau milik Yogi banyak didatangi pelanggan yang rata-rata rentang usianya 30 tahun ke bawah, atau didominasi oleh para pemuda.

"Dalam sehari ada kurang lebih 50 orang datang untuk belanja tembakau, memang anak muda lebih suka berbelanja rokok di sini karena ada tembakau yang rasanya bervariasi yang bisa dicoba langsung di lokasi," terangnya.

Di Toko Tembakau Jagad sendiri menjual kurang lebih 100 jenis tembakau, yang di antaranya juga ada yang sudah memiliki brand sendiri.

Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 40 ribu, dengan rasa yang bervariasi.

Owner-Toko-Tembakau-Jagad-Yogi-Iswara-saat-menimbang-tembakau-2.jpg

"Kami dapat tembakau itu ada dari Aceh, Situbondo, Garut, Madura, dan masih banyak lagi, kalau tembakau rasa ada rasa vanilla, kopi latte, cappucino, apel, anggur, teh dan masih banyak lagi," terangnya.

Salah seorang pelanggan Toko Tembakau Jagad, Galih (28) asal Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini menjelaskan bahwa dibanding rokok pabrikan, tingwe harganya jauh lebih murah dan lebih irit, sehigga untuk kebutuhan merokok tidak perlu merogoh kocek terlalu banyak.

"Kalau saya di sini biasanya beli tembakau rasa, satu onsnya Rp 15 ribu, itu bisa untuk seminggu dan setelah dilinting jadinya 100 batang rokok, jadi lebih irit dibanding beli rokok pabrikan yang satu bungkus langsung habis dalam sehari, terlebih harganya cukup mahal," ungkapnya.

Melinting sendiri cenderung lebih ribet daripada rokok pabrikan, karena harus belajar melinting dengan setelan yang pas agar tidak terlalu padat. Di samping itu ada keasikkan tersendiri untuk bereksperimen mencoba mencoba mencampur berbagai jenis tembakau hingga mendapat rasa yang enak dan pas ketika dihisap. (*)

Pewarta : Aditya Candra
Editor : Dody Bayu Prasetyo
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.