TIMES JATIM, PACITAN – Kalau biasanya santri sibuk mengaji, kali ini mereka diajak memerah susu. Dan kalau petani sudah paham cangkul, kali ini mereka disuruh belajar teknologi. Begitu kurang lebih yang disampaikan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, saat berkunjung ke Pacitan, Senin (20/11/2024).
Santri, menurutnya, juga perlu diberdayakan. Dan caranya? Dengan memerah susu sendiri. “Bayangkan santri bisa mandiri dari memerah susu,” katanya.
Namun begitu, Budiman punya pandangan menarik tentang kemiskinan. Katanya, orang miskin tidak boleh hanya menerima bantuan sosial atau uang tunai. Mereka harus diberdayakan untuk bekerja dan menciptakan pasar.
"Kita ingin orang miskin punya bisnis," ujar Budiman usai meluncurkan Program Pemberdayaan Petani, Peternak, dan Nelayan di Desa Kebonagung.
Salah satu program unggulan BP Taskin adalah integrated farming. Konsepnya bagus di atas kertas, yakni gabungkan pertanian, peternakan, dan perikanan untuk hasil yang maksimal. "Ini masa depan," kata Budiman.
Sebelum ditanya soal apa ada kaitannya dengan program makan dan minum susu gratis Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman langsung menjelaskan jika itu perlu kolaborasi.
“Program makan gratis itu bukan tanggung jawab negara saja. Ini soal kolaborasi petani, nelayan, dan teknologi,” ujarnya.
Bukan sekadar makan minum gratis saja, Budiman juga menitip pesan pada Penjabat Bupati Pacitan, Budi Sarwoto agar rakyat diberikan asupan rohani demi kesejahteraan nyata.
"Berikan makan jasmani untuk rakyat, makanan rohani untuk guru, dan kesejahteraan untuk pemberi makan itu. Pastikan program ini berlanjut," tuturnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Pacitan, Budi Sarwoto, menyodorkan data yang tak kalah menarik. Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023, terdapat 141.052 usaha pertanian di Kabupaten Pacitan. Dari jumlah tersebut, 99,9 persen merupakan usaha pertanian perorangan.
“Fakta ini menjadi potensi sekaligus tantangan besar bagi pemerintah Kabupaten Pacitan untuk ikut berpartisipasi dalam pencapaian program prioritas, salah satunya swasembada pangan, energi, dan air,” kata Budi.
Ia pun berharap agar program-program dari BP Taskin terus berlanjut di masa mendatang. "Harapan kami, ke depan, Pacitan masih mendapatkan perhatian dengan program-program dari Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan," tambahnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Di Pacitan, Budiman Sudjatmiko Ajak Petani hingga Santri Memerah Susu Sapi
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |