TIMES JATIM, KEDIRI – Tim Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) kembali melakukan evaluasi pada kondisi keandalan dan keamanan Stadion Brawijaya Kota Kediri. Dipimpin langsung oleh Ketua Tim 3 Evaluasi Stadion, Danis Hidayat Sumadilaga dan didampingi sejumlah ahli arsitektur hingga ahli keselamatan bangunan, tim tersebut memeriksa setiap sisi stadion yang menjadi rumah Persik Kediri tersebut.
Danis Hidayat mengungkapkan evaluasi keandalan tersebut, sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo untuk melakukan evaluasi terhadap bangunan gedung stadion yang digunakan untuk pertandingan kompetisi sepakbola di Indonesia, terutama di Liga 1 dan Liga 2. Audit dan evaluasi dilakukan oleh Komite Keandalan Bangunan Gedung (KKBG).
"Terutama aspek keamanan baik pemain dan penonton. Kita cek semua, pintunya bagaimana apakah memberikan aspek keamanan. Terutama dalam keadaan yang tidak diharapkan atau tidak normal," kata Danis Hidayat, Kamis (15/12/2022) kemarin.
Dari evaluasi tersebut, menurut Danis, ada sejumlah catatan untuk Stadion Brawijaya, Seperti pintu stadion. Menurut Danis, pintu di Stadion Brawijaya sudah banyak dan lebar. Namun ketika pintu dibuka ada besi melintang di bagian bawah pintu. "Jadi ketika ramai sedikit bisa mengakibatkan orang jatuh. Pintu banyak, tapi ada beberapa yang terkunci," tutur Danis.
Selain itu kondisi pagar juga menjadi salah satu fokus. Menurut Danis dalam kondisi ideal sebelum tembok luar stadion seharusnya terdapat perimeter. Di mana ketika masuk perimeter 1, penonton sudah bisa dikontrol dan sudah memegang tiket. Kemudian perimeter di dalam stadion. Sebelum lapangan, pagar harusnya dibuat sedemikian rupa untuk mencegah penonton melompat masuk lapangan.
Kemudian untuk tribun juga mendapat catatan. Tribun stadion Brawijaya masih memiliki tempat untuk berdiri. Hal itu dinilai dari segi keamanan dan kontrol jumlah penonton kurang aman. "Sebaiknya, walaupun tidak ada single seat tapi tempat duduk ada batas. Penonton harus tahu duduk dimana lewat nomor," tambahnya.
Tidak hanya itu, keberadaan toilet, akses masuk lapangan baik untuk pemain dan penonton juga menjadi perhatian. Untuk struktur Stadion Brawijaya dinilai masih mumpuni, meski tetap ada kekurangan. "Lampu ke lapangan ok, tapi lampu ke outdoor? sudah dicatat semua," ujar Danis .
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah mengungkapkan nantinya dari hasil evaluasi tersebut akan diserahkan kembali Kementerian PUPR. Apakah stadion direnovasi melalui pemerintah pusat, ataupun pemerintah daerah baru akan ditentukan nanti.
"Kita mau semua stadion memenuhi persyaratan dengan prioritas keamanan," tegasnya.
Dalam evaluasi tersebut, tim Kementerian PUPR turut didampingi DLHKP Kota Kediri, Disbudparpora Kota Kediri, serta Dinas PUPR Kota Kediri.
Selain itu Kementerian PUPR juga mengumpulkan data mulai dari Informasi tentang profil umum stadion, gambar perencanaan, laporan perencanaan, sertifikat Laik Fungsi (SLF), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dokumen SOP Operasi dan pemeliharaan stadion. Selain itu juga dikumpulkan hasil uji commisioning stadion, analisis perkuat ketahanan gempa dan penentuan beban gempa desain yang digunakan dalam analisis gempa terakhir, data penyelidikan tanah, serta dokumen lain yang berhubungan dengan stadion.
Terkait berkas dan dokumen tersebut, Kepala DLHKP Kota Kediri Anang Kurniawan mengungkapkan pihaknya sejak awal telah berkomunikasi dengan Kementerian PUPR terkait kelengkapan dokumen. "Untuk dokumen yang diperlukan sudah kita cukupi," ujarnya.
Kunjungan Tim Kementerian PUPR ini merupakan yang ketiga kali dilakukan di Stadion Brawijaya Kediri. Tahap pre-eliminary atau survei awal dilakukan pada Oktober, kemudian berlanjut November, dan Desember.
Pemerintah melakukan evaluasi terhadap 22 stadion di Indonesia pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan, di mana 5 di antaranya ada di Jawa Timur, termasuk Stadion Brawijaya Kota Kediri. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Stadion Brawijaya Kediri Dievaluasi, Ini Catatan Kementerian PUPR
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |