TIMES JATIM, KEDIRI – Momen Natal dan Tahun Baru tidak hanya merupakan momen perayaan, tapi juga sering menjadi momen untuk kembali merekatkan hubungan dengan keluarga dan teman. Bagi mereka yang jauh dari keluarga dan kolega, biasanya diungkapkan melalui parsel.
Menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, para pengusaha parsel di Kota Kediri mulai kebanjiran order. Pemilik Callalily Gifthouse Jatu Wiedyasari mengungkapkan pesanan parsel di bulan Desember meningkat hingga lebih dari 100 persen.
Ia menuturkan saat bulan November parsel biasanya diberikan sebagai gift atau hadiah saat ada teman atau keluarga yang pindahan rumah, ulang tahun, menyambut kelahiran bayi. Itupun tidak setiap hari ada pesanan dan sebulan bisa hanya ada 20 parsel. Namun saat memasuki bulan Desember, 1 kali pesanan yang masuk bisa langsung puluhan parsel.
"Di Desember peningkatan 100 persen. Di November parsel hanya digunakan sebagai gift untuk pindahan rumah atau ulang tahun tapi ketika mendekati Natal meningkatnya bisa puluhan hingga ratusan. Kita sampai tanggal 12 Desember lalu sudah 40an parsel," tukasnya, Minggu, (18/12/2022)
Jatu menambahkan, pihaknya baru mulai mengerjakan pesanan parsel perpaduan kue dan barang pada tanggal 15 Desember kemarin. Sebelumnya kebanyakan pesanan adalah parsel dalam bentuk barang.
Untuk membuatnya lebih istimewa bagi penerim, Jatu menuturkan, mengemas parsel tersebut dengan kemasan khusus yang nantinya bisa dimanfaatkan kembali. Baik itu untuk hiasan dekorasi rumah ataupun dimanfaatkan untuk hal lain seperti menyimpan barang.
Dengan begitu, baik barang isi parsel ataupun kemasannya dalam satu paket tidak akan dibuang dan bisa dimanfaatkan semua.
Sejumlah parsel natal yang siap dikirimkan (Foto: Yobby/Times Indonesia)
"Sekarang sedang tren home decoration. Jadi kami memilihkan kemasan seperti storage box, agar nantinya jika ditaruh di bawah rak atau sebelah TV tetap cantik," ungkap Jatu.
Jatu mengungkapkan momen Natal dan Tahun Baru memiliki kemiripan dengan momen Lebaran atau Imlek. Namun jika dipersentasekan Momen lebaran masih menduduki peringkat tertinggi, disusul momen Nataru dan kemudian Momen Imlek. Saat lebaran ia biasa menerima pesanan hampir 500 buah parsel.
"Yang terbanyak lebaran, saat puasa Ramadhan sudah pesanan. Kemudian Natal, kalau Imlek hanya beberapa. Imlek sekitar 20, Natal bisa puluhan sampai ratusan kalau saat lebaran bisa sampai 500 parsel," tuturnya lagi.
Untuk isi parsel sendiri, ditambahkan Jatu, semua tergantung pesanan. Ada parsel yang isiannya full barang, ada yang kombinasi barang dan makanan, dan ada juga yang full makanan atau kue.
"Ada juga barang dilengkapi dengan makanan. Jadi kue-kue seperti kastengel, Putri salju dan coklat itu tetap ada," ujarnya.
Pesanan Parsel Saat Pandemi Meningkat
Pandemi yang terjadi dalam dua tahun terakhir, memaksa banyak orang tidak bisa bepergian saat momen Lebaran, Nataru, dan Imlek. Hal itu rupanya turut berpengaruh pada bisnis parsel. Banyak masyarakat yang tidak bisa bertemu keluarga akhirnya memilih parsel sebagai salah satu cara untuk mengungkapkan cinta mereka pada keluarga di tempat jauh. Dampakya pesanan parsel juga meningkat.
Meskipun pesanan parsel yang meningkat ada pada parsel yang lebih sederhana dan lebih murah. Peningkatan pesanan itu sebesar 30 persen sampai 50 persen. Sementara parsel yang lebih besar tetap stabil.
"Permintaan parsel meningkat tapi lebih simple. Seperti parsel dalam bentuk box harganya lebih lebih murah dari parsel yang terbuka. Efek pandemi menyebabkan orang yang tidak bisa pulang kampung, menyambung silaturahmi dengan mengirim parsel kepada teman dan saudara," pungkas Jatu. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Irfan Anshori |