TIMES JATIM, BANYUWANGI – Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dwi Marhen Yono, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi atas suksesnya penyelenggaraan Festival Gandrung Sewu.
Menurutnya, event tahunan ini telah berhasil menjadi magnet minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Banyuwangi. Hal ini ia sampaikan setelah mengetahui bahwa tiket pesawat yang habis saat dan sebelum festival Gandrung Sewu.
"Untungnya sudah ada direct kereta api blambangan ekspres dari Jakarta ke Banyuwangi. Ini membuktikan bahwa antusias wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi sangat luar biasa," katanya saat jumpa pers sesaat setelah acara Gandrung Sewu selesai, Sabtu (26/10/2024).
Marhen menyebutkan bahwa Festival Gandrung Sewu telah menjadi salah satu ikon budaya yang memperkuat citra Banyuwangi sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Menurutnya, acara ini tidak hanya menampilkan kekayaan seni tari tradisional, tetapi juga mengusung semangat pelestarian budaya lokal sekaligus menjadi pemersatu budaya yang ada di Bumi Blambangan.
Selain itu, Dwi Marhen juga menyampaikan bahwa acara-acara budaya seperti ini memiliki dampak positif bagi ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM dan industri kreatif setempat yang turut berpartisipasi.
“Dengan adanya Festival Gandrung Sewu, usaha kecil di Banyuwangi, seperti kerajinan tangan, kuliner, hingga souvenir, juga mendapat manfaat ekonomi dari kunjungan wisatawan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, pelaksana tugas (Plt) Bupati Banyuwangi, Sugirah mengatakan, gandrung sewu yang sudah masuk tahun ke 12 ini dimaknai sebagai hasil atau buah dalam hitungan jawa.
"Jika kita hitung dari sastra orang jawa, kebetulan 12 ini kalau orang menanam adalah buahnya jadi hitungannya oyot (akar), wit (pohon), godong (daun), uwoh (buah)," ucapnya.
Jadi harapannya, masih Sugirah, pagelaran gandrung sewu ini dapat menjadi berkah bagi kita semua dan bisa menikmati hasilnya terutama untuk perkembangan ekonomi dan pariwisata Banyuwangi.
Festival Gandrung Sewu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena keindahan tariannya dan kekompakan ratusan penari yang tampil dengan latar belakang alam pantai yang memukau.
Perlu diketahui, festival Gandrung Sewu yang masuk kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) ini mengangkat tema 'Payung Agung' yang bermakna perlindungan dan kebersamaan kita dalam merayakan keberagaman dengan payung sebagai simbol mengingatkan diri meskipun berbeda kita dapat bersatu dalam satu naungan, saling menghargai, menghormati dan mendukung satu sama lain. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa (MG) |
Editor | : Faizal R Arief |