TIMES JATIM, JOMBANG – Lima mahasiswa Universitas Darul Ulum atau Undar Jombang berhasil meraih pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tahun anggaran 2024. 

Prestasi ini menunjukkan komitmen Undar Jombang dalam mendorong inovasi dan kreativitas mahasiswanya. Para mahasiswa yang menerima pendanaan ini adalah Lutfi Wildan Abdillah (Akuntansi), Dian Cahyani (Psikologi), Fina Tri Handayani (Psikologi), Farissa Agnia Dzikrillah (Akuntansi), dan Ainun Zahriyah (Akuntansi).

Kelima mahasiswa tersebut berhasil mengajukan proposal yang inovatif dan berdaya saing tinggi di bidang penelitian, kewirausahaan, pengabdian kepada masyarakat, dan teknologi tepat guna.

Para mahasiswa tersebut merasa sangat terbantu dengan adanya pendanaan ini. Lutfi Wildan Abdillah, ketua kelompok penerima pendanaan tersebut mengungkapkan bahwa bantuan dari Kemendikbudristek akan sangat mendukung dalam merealisasikan ide-idenya yang sebelumnya terkendala oleh keterbatasan dana.

"Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan pendanaan ini. Dengan bantuan ini, kami bisa mengembangkan media Pop Up Activities Book yang berfungsi untuk meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri anak tunagrahita,” katanya kepada TIMES Indonesia, Minggu (21/7/2024).

Seperti yang diketahui, pendanaan PKM dari Kemendikbudristek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dengan mendorong mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan penelitian, kewirausahaan, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan teknologi. Dengan adanya program ini, diharapkan akan lahir inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dalam program tersebut, kelima mahasiswa Undar Jombang tersebut untuk penelitian dan mengembangkan peningkatan Self Reliance dan Self Confidence Melalui Media Pop Up Activities Book di SLB Muhammadiyah Jombang. Menurutnya, anak tunagrahita cenderung kurang bisa mandiri dan percaya diri dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. 

“Dalam hal ini juga butuh dukungan dari orang tua. Orang tua juga harus terlibat dalam hal parenting untuk memonitoring kegiatan anaknya saat dirumah,” ujarnya

Menurutnya, dengan program ini membuat mahasiswa jauh lebih mudah untuk mengembangkan dan melakukan penelitian. Selain itu, ini juga menunjukan kampus manapun baik swasta maupun negeri bisa mengakses fasilitas yang diberikan oleh Kemendikbudristek.

Pihaknya menegaskan dukungan penuh dari pihak kampus diharapkan dapat terus memotivasi mahasiswa untuk berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat dan negara.

“Semoga proyek ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan non formal bagi anak kebutuhan khusus," harapnya.