TIMES JATIM, MALANG – Politeknik Kota Malang atau Poltekom menggelar acara wisuda ke-13 pada Sabtu (2/12/2023) di Hotel Whize Prime Kota Malang. Berbeda dengan kampus lain yang biasanya menggelar wisuda dengan kuota mahasiswa yang dikukuhkan mencapai ratusan atau bahkan ribuan.
Di Politeknik Kota Malang, hanya ada 17 orang yang diwisuda. Dan lagi, ada dua yang tidak datang. Sehingga hanya ada 15 orang yang dikukuhkan. Terdiri atas 12 orang laki-laki dan 3 perempuan.
Direktur Politeknik Kota Malang, Prasetyo Aji Prakoso SE MM menjelaskan, wisuda ini digelar setelah persiapan yang hanya beberapa minggu atau sejak November lalu. Kata dia, mereka yang diwisuda telah mendaftar pada bulan Oktober kemarin.
"Yang diwisuda dari Prodi teknik Informatika ada 6 orang, dari Teknik Mekatronika 10 orang, dan Teknik Telekomunikasi 1 wisudawan," ucapnya.
Dua wisudawan yang tidak hadir, kata direkrut saat ini sedang berada di Kalimantan. Sehingga tidak bisa mengikuti prosesi wisuda secara langsung.
Prosesi pelantikan wisudawan pun berjalan relatif cepat. Hanya sekitar 15 menit seluruh wisudawan sudah selesai dikukuhkan. Meski begitu prosesi wisuda tetap berjalan dengan khidmat.
Salah satu wisudawan, Ellya Silviana dari angkatan 2019 yang merupakan satu-satunya wisudawan dari Prodi Teknik Informatika mengatakan, bahwa teman seangkatannya hanya ada 3 orang. Satu orang telah diwisuda pada periode sebelumnya, dan satu orang lagi belum lulus.
"Kalau untuk pembelajaran pada waktu saya, saat itu berjalan lancar. Karena hanya ada 3 orang, jadi ada dosennya udah seperti temen sendiri," kata dia.
Seperti berita sebelumnya, kampus Poltekom akhir-akhir ini viral di media sosial dan menjadi perbincangan publik. Sebab, selain melihat kondisi gedung yang telah terbengkalai, spanduk-spanduk kritikan yang dipasang oleh mahasiswa di depan gerbang Poltekom turut menjadi perhatian.
Banyak mahasiswa yang mengaku bahwa sudah lama tidak ada kegiatan belajar mengajar di kampus. Hal itu dilatar belakangi karena banyak hal. Salah satunya banyak dosen yang mengundurkan diri karena hak gaji mereka tidak dipenuhi oleh pihak instansi.
Ellya pun berharap, kampus Politeknik Kota Malang tempat dia belajar, bisa kembali normal dan melakukan pengajaran aktif kepada mahasiswa. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |