TIMES JATIM, MALANG – Tuntutan standar kompetensi di dunia kerja dan industri peternakan menjadi keniscayaan yang tak bisa dihindari. Lembaga pendidikan tinggi dituntut mampu menyiapkan lulusan yang siap bersaing dan berdaya saing global. Menjawab tantangan ini, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang melalui Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) selama tiga hari, 4–6 Agustus 2025, di Lawang.
Menteri Pertanian RI Dr. Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi SDM pertanian melalui sertifikasi.
“Sertifikat bukan hanya sekadar dokumen pelengkap ijazah, tetapi menjadi penanda kesiapan kerja sekaligus modal kewirausahaan di sektor pertanian. Lulusan Polbangtan harus siap bersaing, tidak hanya di dunia kerja, tetapi juga menjadi pionir dalam pembangunan pertanian modern,” tegas Menteri Amran.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dr. Idha Widi Arsanti.
“Sertifikasi kompetensi merupakan langkah strategis untuk memberikan pengakuan atas keahlian generasi muda pertanian. Ini mendukung arah pembangunan pertanian berbasis kualitas SDM unggul dan berdaya saing global,” ujarnya.
Kegiatan Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Ugik Romadi, yang mengingatkan peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
“Kegiatan ini bukan hanya ajang pelatihan, tetapi juga tahap awal pembuktian kesiapan mahasiswa menghadapi uji kompetensi di akhir program. Gunakan kesempatan ini untuk memperkuat portofolio dan kuasai materi secara mendalam. Tunjukkan bahwa kalian layak menyandang gelar lulusan kompeten,” tegasnya.
Kaprodi PPKH, Dr. Kartika Budi Utami, menjelaskan bahwa Bimtek ini menjadi langkah strategis untuk memberikan refreshment kompetensi mahasiswa semester 7 yang sebelumnya telah diperoleh melalui perkuliahan.
“Ada tiga skema Bimtek yang kami adakan, khususnya yang berkaitan dengan unit-unit kompetensi dalam SKKNI,” jelas Kartika.
Kegiatan ini sepenuhnya difasilitasi oleh Kementerian Pertanian melalui Polbangtan Malang. Narasumber berasal dari Asesor Perguruan Tinggi, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), serta praktisi dunia usaha. Sebanyak 62 mahasiswa mengikuti Bimtek ini, dengan rincian Bimtek Pengawas Mutu Pakan (9 peserta), Bimtek Pengawas Bibit Ternak (23 peserta), dan Bimtek Penyuluhan Pertanian (30 peserta).
Dengan pelaksanaan Bimtek ini, diharapkan lulusan Prodi PPKH Polbangtan Malang tidak hanya siap menghadapi dunia kerja, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak pembangunan pertanian modern yang berkelanjutan. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |