https://jatim.times.co.id/
Berita

HUT ke-31 AJI Indonesia, Malam Perlawanan Meneguhkan Independensi Jurnalisme di Tengah Represi

Sabtu, 09 Agustus 2025 - 11:44
HUT ke-31 AJI Indonesia, Malam Perlawanan Meneguhkan Independensi Jurnalisme di Tengah Represi Perayaan HUT ke-31 AJI Indonesia di Jakarta, Jumat (8/8/2025). (Foto: AJI)

TIMES JATIM, MALANG – Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI Indonesia) merayakan ulang tahunnya yang ke-31 pada Jumat (8/8/2025) di Jakarta dengan tema “Menjaga Independensi di Era Represi, Ancaman PHK, dan Swasensor”.

Perayaan ini menjadi momentum perlawanan di tengah tekanan yang kian berat bagi jurnalis dan media massa di Indonesia.

Ketua Umum AJI Indonesia, Nany Afrida, menegaskan bahwa pers harus kembali pada tugas utamanya sebagai kontrol sosial dan sumber edukasi publik, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.

“Kita mungkin tidak punya kekuasaan besar. Tapi kita punya suara. Selama suara itu ada, kita tidak akan diam,” ujar Nany.

Represi dan Tekanan Ekonomi Membayangi Dunia Pers

Data AJI mencatat, sepanjang 2024 terjadi 74 kasus kekerasan terhadap jurnalis, disusul berbagai ancaman di delapan bulan pertama 2025, mulai dari penyanderaan, penganiayaan, hingga teror potongan tubuh hewan.

Tekanan juga datang dari pemilik modal. Riset AJI menunjukkan 1.002 pekerja media dari 15 perusahaan terkena PHK hingga 8 Agustus 2025, sebagian besar dengan gaji di bawah UMR dan tanpa jaminan sosial. Praktik swasensor semakin marak karena ketakutan kehilangan pekerjaan, sehingga menggerus ruang kebebasan berekspresi.

Sekretaris Jenderal AJI, Bayu Wardhana, menyebut gelombang PHK ini bukti ekosistem informasi publik sedang kritis. AJI mendesak pemerintah memberi dukungan konkret agar media profesional tetap hidup.

Pesan dari Dewan Pers: Idealisme dan Literasi Digital

Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, mengapresiasi AJI yang konsisten menjaga idealisme. Ia mengingatkan pentingnya pendidikan jurnalistik yang memadukan teori, keterampilan, etika, dan literasi teknologi, terutama di era maraknya hoaks dan tantangan kecerdasan buatan (AI).

Menurutnya, jurnalis independen berperan penting mengawal semangat kemerdekaan untuk menghapus kemiskinan, kebodohan, dan penindasan.

Penghargaan untuk Pejuang Kebebasan Pers

Dalam malam resepsi HUT ke-31 ini, AJI memberikan empat penghargaan.

  • SK Trimurti Award 2025: Yasinta Moiwend (aktivis Papua Selatan yang memperjuangkan hak masyarakat adat Marind-Anim).
  • Udin Award: Fransisca Christy Rosana (Majalah Tempo) dan Safwan Ashari Raharusun (Tribun-Papua.com) atas keberanian meliput isu kritis meski dihadang ancaman.
  • Tasrif Award: LBH Padang (pembela HAM) dan Solidaritas Pekerja CNN Indonesia (SPCI) atas perjuangan melawan pelanggaran hak pekerja media.
  • Penghargaan Karya Jurnalistik Pers Mahasiswa 2025: Nadya Amalia Melani dan Putri Anggraeini (Poros UAD Yogyakarta).

Ketiga penghargaan utama—Udin, Tasrif, dan SK Trimurti—diberikan sebagai simbol perlawanan terhadap represi, sekaligus penghormatan kepada jurnalis dan aktivis yang teguh membela kebenaran dan berpihak pada kelompok rentan.(*)

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.