https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Tiga Profesor Baru UB Dikukuhkan saat Pandemi Covid-19

Selasa, 23 Juni 2020 - 22:56
Tiga Profesor Baru UB Dikukuhkan saat Pandemi Covid-19 Tiga profesor baru Universitas Brawijaya (UB) Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANGUniversitas Brawijaya (UB) Malang mengukuhkan tiga profesor atau guru besar baru. Karena pandemi Covid-19, UB memperketat protokol pencegahan Covid-19 dalam pengukuhan profesor UB dengan pembatasan peserta.

Pengukuhan tiga profesor ini akan digelar Rabu (24/6/2020) besok di Gedung Widyaloka, UB, Kota Malang. Prosesi pengukuhan akan disiarkan langsung lewat channel YouTube UB TV.

Tiga profesor tersebut memaparkan hasil temuannya pada awak media di Ruang Senat, UB, Selasa (23/6/2020).

Pertama adalah Prof. Dr. Mohamad Khusaini, SE., MSi., MA guru besar bidang Keuangan Daerah. Kedua, Prof. Dian Handayani, SKM, M. Kes, PhD guru besar bidang Ilmu Gizi. Ketiga adalah Prof. Ir. Arifin Noor Sugiharto MSc., PhD guru besar bidang Bioteknologi Pertanian.

Khusaini yang juga Wakil Dekan Kemahasiswaan FEB UB itu dalam presentasinya berjudul Konvergensi Kebijakan Fiskal dalam Pengelolaan Keuangan Daerah menjelaskan salah satu konsekuensi otonomi daerah adalah desentralisasi fiskal.

Tiga-profesor-baru-Universitas-Brawijaya-a.jpg

Artinya, kata dia, desentralisasi fiskal adalah pelimpahan kewenangan pengelolaan keuangan daerah dari pemerintahan yang lebih tinggi kepada pemerintahan yang lebih rendah.

"Kebijakan desentralisasi fiskal diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik, alokasi barang dan jasa publik semakin efisien karena pemerintah daerah mempunyai informasi yang lebih baik tentang masyarakatnya sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," bebernya.

Menurut konsultan perencanaan dan keuangan itu, desentralisasi fiskal telah menyebabkan pergeseran dalam paradigma pembangunan di Indonesia.

Model pembangunan Malang Raya, Gerbangkertosusila, Jabodetabek, dan lainnya akan menjadi model pembangunan yang baik di era desentralisasi fiskal.

Hal ini juga kata dia memerlukan peran penting dari level pemerintahan yang lebih tinggi sebagai koordinator pembangunan lintas wilayah yakni Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Sementara, Dian Handayani mengusung judul Peran Asupan Gizi dalam Menjawab Tantangan Penurunan Prevalensi Obesitas. Ia menyebut asuhan gizi merupakan implementasi Ilmu Gizi yang menjadi dasar penyelesaian masalah kesehatan oleh tenaga gizi sesuai kualifikasi undang-undang tenaga kesehatan Indonesia.

"Salah satu problem kesehatan di Indonsesia adalah triple burden malnutrition yang meliputi kelebihan gizi (kegemukan obesitas), kekurangan gizi (wasting-stunting) dan kekurangan zat gizi mikro," ungkapnya.

Menurut dia, obesitas merupakan masalah kesehatan kronik di Indonesia yang prevalensinya terus meningkat. Obesitas berdampak pada munculnya kondisi metabolik sindrom yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan biaya pengobatan. Intervensi obesitas dapat dilakukan melalui aspek farmakologi dan non farmakologi.

Ia menambahkan, asuhan gizi dengan pengaturan energi-zat gizi yang tepat dan metode edukasi yang sesuai dengan melibatkan masyarakat dan pengambil kebijakan (pemerintah) diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik.

Dalam paparannya berjudul Mutasi Buatan dalam Pengkayaan Karakter Esensial dan Unik untuk Pengembangan Varietas Jagung Unggul, Arifin Noor Sugiharto membeberkan peningkatan dan nilai fungsional tanaman jagung menjadi isu strategis yang menarik dikaji mendalam.

Dalam penelitiannya disebutkan, Indonesia berada di urutan 10 dunia dan tertinggi di ASEAN sebagai produsen jagung.

"Pengembangan varietas jagung unggul yang futuristik (unik dan esensial) menjadi titik perhatian penting dalam riset mutakhir," jelasnya.

Guru besar bidang Bioteknologi Pertanian tersebut menilai, bioteknologi sangat relevan diimplementasikan dalam perakitan varietas karena tidak membutuhkan waktu lama, variasi gen yang menjadi pilihan modifikasi relatif lebih banyak, dan terjadinya perubahan gen secara fundamental lebih mudah diprediksi.

Paparan hasil penelitian akan disampaikan dalam orasi ilmiah di pengukuhan profesor UB besok di Gedung Widyaloka. Terkait protokol pencegahan Covid-19, ceremonial akademik digelar singkat dan terbatas. (*)

Pewarta : Mohammad Naufal Ardiansyah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.