TIMES JATIM, YOGYAKARTA – Universitas Sanata Dharma (USD) menghadirkan inovasi baru untuk meningkatkan produktivitas peternakan ayam Joper (Jawa Super) di Pedukuhan Sejati, Sumber Arum.
Inovasi tersebut berupa aplikasi kandang modular, hasil rekayasa 21 mahasiswa BEM melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat BEM Berdampak 2025 yang berfokus pada pemberdayaan menuju swasembada pangan.
Program yang dipimpin Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., bersama A. Prasetyadi, M.Si., Ph.D., serta Dr. Lucianus Suharjanto, S.J., S.T.B., M.A., ini berlangsung sejak pertengahan Juli 2025. Kegiatan meliputi pemetaan kebutuhan peternak, perancangan kandang, penerapan di lapangan, pelatihan perawatan, hingga evaluasi berkala.
Teknologi kandang modular tersebut diserahkan secara resmi pada 12 Oktober 2025 kepada Ketua Kelompok Unggas Sejati Sumberarum, Stephanus Toton Quantono, dan mendapat dukungan pendanaan dari DPPM-Kemendiktisaintek.
Kandang Modular yang Adaptif dengan Pertumbuhan Ayam
Dr. Titik menjelaskan bahwa kandang modular dirancang untuk menjawab kebutuhan peternak yang mengelola ayam dari fase DOC hingga panen. Pada tahap awal, DOC membutuhkan kerapatan tinggi, sekitar 60 ekor per meter persegi. Namun seiring pertumbuhan, ruang harus diperluas hingga kerapatan kurang dari 15 ekor per meter persegi pada masa panen.
“Kandang perlu bisa berkembang empat kali dari ukuran awal, tetapi tetap stabil, aman, dan mudah dirawat. Itu sebabnya kami merancang sistem modular,” jelasnya.
Setiap modul berukuran 120 cm × 180 cm. Untuk memulai pemeliharaan 85 ekor DOC, empat modul sudah mencukupi. Seiring pertumbuhan ayam, jumlah modul dapat ditambah hingga 8–12 unit. Peternak dapat memperluas kandang hanya dengan merangkai modul tambahan atau melepas modul di bagian tengah jika dibutuhkan.
Konsep modular ini memastikan ayam selalu berada dalam ruang yang ideal. Kepadatan kandang yang disesuaikan bertahap membuat ayam tumbuh lebih optimal, mengurangi stres, dan mempermudah proses perawatan seperti vaksinasi.
Efisiensi Meningkat, Kapasitas Bertambah Hingga 200 Persen
Dari sisi material, setiap modul dibuat menggunakan rangka besi hollow 4 × 4 cm dengan dinding wiremesh berukuran sama. Pada bagian bawah ditambahkan plat setinggi 40 cm untuk menjaga stabilitas suhu kandang di kisaran 30–33°C serta meningkatkan keamanan.
Penerapan kandang modular terbukti meningkatkan kapasitas pemeliharaan hingga 200%. Mortalitas DOC juga turun signifikan karena kandang yang kokoh mampu mencegah serangan predator dan meminimalkan risiko ayam terjepit.
Inovasi ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju kemandirian pangan di tingkat pedukuhan, sekaligus membuka peluang pengembangan teknologi peternakan yang lebih efisien dan berkelanjutan. (*)
| Pewarta | : Bambang H Irwanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |