TIMES JATIM, LAMONGAN – Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan (Disdik Lamongan) mengusulkan penyesuaian kuota jalur prestasi dan zonasi untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025. Usulan ini menjadi salah satu rekomendasi dalam Refleksi PPDB 2024 yang digelar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah proses wajib di seluruh lembaga pendidikan di Indonesia, baik formal maupun nonformal, yang bertujuan memastikan penerimaan siswa baru berjalan adil dan transparan.
Sekretaris Disdik Kabupaten Lamongan Chusnu Yuli Setyo mengatakan terkait wacana penghapusan jalur zonasi oleh Kemdikdasmen pihaknya menyarankan kajian mendalam sebelum kebijakan tersebut diterapkan.
“Kalau jalur zonasi dihapus, harus dipikirkan alternatifnya. Zonasi penting untuk memastikan siswa terdekat bisa mengakses sekolah dengan mudah, terutama karena Ujian Nasional sudah tidak ada lagi,” kata Chusnu, Selasa (17/12/2024).
Sebagai solusi, Chusnu merekomendasikan penyesuaian kuota jalur prestasi dan zonasi, khususnya di sekolah favorit. Menurutnya, perlu adanya penambahan kuota jalur prestasi dan mengurangi zonasi di sekolah favorit.
"Sehingga dapat memberikan kesempatan bagi siswa dari luar zonasi untuk masuk. Tapi tentu, siswa harus memiliki capaian akademik yang memadai,” ujarnya.
Komitmen untuk Pemerataan Pendidikan
PPDB tahun 2024 menjadi refleksi penting bagi perbaikan di tahun mendatang. Dengan penyesuaian kebijakan seperti penambahan kuota jalur prestasi.
"Kami berharap hal ini bisa menciptakan sistem penerimaan siswa yang lebih adil, transparan, dan berkualitas di semua sekolah," ucap Chusnu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Aries Agung Paewai menyampaikan, PPDB dengan empat jalur yakni, jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan prestasi telah dirancang untuk menciptakan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh sekolah.
Namun, menurutnya, tantangan masih muncul, terutama di sekolah-sekolah di Provinsi Jatim yang dianggap favorit oleh masyarakat.
“Masyarakat cenderung memprioritaskan sekolah favorit, sehingga input siswa tidak merata di semua sekolah. Padahal, dengan sistem empat jalur ini, kualitas setiap sekolah seharusnya dapat setara,” ujar Aries, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur saat menggelar Refleksi PPDB Tahun 2024 di Hotel Sangrila Surabaya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Disdik Lamongan Rekomendasikan Tambah Kuota Jalur Prestasi PPDB 2025
Pewarta | : Moch Nuril Huda |
Editor | : Deasy Mayasari |