TIMES JATIM, MALANG – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa regenerasi petani merupakan langkah strategis dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
“Melalui pendidikan vokasi berbasis kompetensi seperti yang diselenggarakan di Polbangtan, kami mendorong terwujudnya sinergi antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri pertanian, sehingga lulusan yang dihasilkan tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berinovasi dan menjadi pelopor di sektor pertanian modern,” ujarnya dalam suatu kesempatan.
Sejalan dengan arahan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan pentingnya menyiapkan generasi baru di sektor pertanian.
“Petani saat ini semakin menua, sementara kebutuhan pangan terus meningkat. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani melalui pendidikan vokasi kita menyiapkan petani milenial yang berkualitas, unggul, dan mampu menyokong ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Sebagai unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) berkomitmen mencetak sumber daya manusia pertanian yang profesional, kompeten, dan berdaya saing. Seleksi penerimaan mahasiswa menjadi tahap awal dalam menjaring generasi muda yang siap melanjutkan estafet pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan dan modern.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan tahapan seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2025. Polbangtan Malang kembali melaksanakan seleksi lanjutan yang diikuti oleh 238 peserta, terdiri dari tes wawancara, tes fisik, dan psikotes yang berlangsung selama dua hari, 25–26 Juni 2025, di lingkungan kampus Polbangtan Malang.
Ketua Pelaksana PMB 2025 Polbangtan Malang, Budi Sawitri menjelaskan bahwa seluruh tahapan seleksi dirancang untuk mengukur potensi peserta secara menyeluruh.
“PMB tahun 2025 telah memasuki tahapan krusial, yakni tes wawancara, tes fisik, dan psikotes. Melalui proses ini, kami berharap dapat menjaring calon mahasiswa yang berintegritas, tangguh, dan memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan institusi,” ungkapnya.
Peserta yang mengikuti seleksi tahap lanjutan ini merupakan mereka yang sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi administrasi dan seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT).
Budi Swaitri menambahkan, proses seleksi yang menyeluruh ini menjadi indikator penting dalam menjaring calon mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki ketangguhan fisik, mental, serta kesiapan terjun langsung ke lapangan pertanian dan peternakan. (D)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |