TIMES JATIM, JOMBANG – Inovasi pendidikan kembali hadir dari mahasiswa Universitas Darul Ulum (Undar Jombang). Para mahasiswa itu berhasil menciptakan sebuah media pembelajaran kreatif yang disebut Pop Up Activities Book khusus untuk anak-anak tunagrahita.

Inovasi itu dilakukan oleh mahasiswa penerima pendanaan program kreatifitas mahasiswa dari Kemendikbud tahun anggaran 2024. Lima mahasiswa Undar tersebut terdiri dari Lutfi Wildan Abdillah (Akuntansi), Dian Cahyani (Psikologi), Fina Tri Handayani (Psikologi), Farissa Agnia Dzikrillah (Akuntansi), dan Ainun Zahriyah (Akuntansi).

Kegiatan yang dikemas dalam ‘Sosialisasi Program Kreatifitas Mahasiswa’ sebagai bentuk Peningkatan Self Reliance dan Self Confidence Melalui Media Pop Up Activities Book yang dilaksanqkan di SLB Muhammadiyah Jombang. 

Lutfi Wildan Abdillah, ketua dalam kegiatan tersebut menerangkan bahwa ‘Pop Up Activities Book’ diharapkan dapat membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan efektif.

Pop Up Activities Book merupakan buku interaktif yang berisi berbagai aktivitas edukatif yang dirancang khusus untuk anak-anak tunagrahita. Buku ini tidak hanya berisi teks, tetapi juga dilengkapi dengan gambar, pop-up, dan permainan yang dapat meningkatkan keterampilan motorik, kognitif, serta sosial anak-anak. 

Menurutnya, anak-anak tunagrahita membutuhkan metode pembelajaran yang berbeda dan lebih interaktif dibandingkan anak-anak lainnya.

“Kami melihat bahwa anak-anak tunagrahita memerlukan pendekatan yang lebih khusus dalam belajar. Pop Up Activities Book ini dirancang untuk membantu mereka belajar sambil bermain, sehingga proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan mereka lebih mudah memahami materi yang disampaikan,” ujarnya, Sabtu (20/7/2024).

Pihaknya berharap media tersebut dapat menjadi salah satu solusi dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus.

“Ini adalah inovasi yang sangat bermanfaat dan menunjukkan kepedulian kami terhadap pendidikan inklusif. Semoga Pop Up Activities Book ini dapat digunakan secara luas di sekolah-sekolah inklusi dan membantu anak-anak tunagrahita dalam belajar,” harapnya

Pop Up Activities Book mendapat respons positif dari orang tua anak-anak tunagrahita. Novi, seorang ibu dari anak berkebutuhan khusus yang bernama Caca, mengaku sangat terbantu dengan adanya media pembelajaran ini. Menurutnya, anaknya menjadi lebih antusias dalam belajar dan menunjukkan perkembangan yang signifikan.

“Semoga program ini tidak sampai di sini aja. Ada tema-tema yang lainnya untuk diajarkan pada tunagrahita dan tentunya bisa membawakan dampak perubahan yang signifikan setelah adanya pembelajaran melalui media Pop Up Activities Book di tingkat SD fase anak tunagrahita ringan dan sedang,” harapnya.

Dengan hadirnya Pop Up Activies Book, diharapkan anak-anak tunagrahita dapat belajar dengan lebih baik dan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan. “Inovasi ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kepedulian, pendidikan inklusif dapat diwujudkan demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” ungkapnya.