TIMES JATIM, LAMONGAN – Petugas gabungan dari Satpol PP Lamongan, Garnisun dan Sabhara kembali mengamankan sejumlah wanita penghibur yang masih nekat beroperasi di Bulan Ramadan. Tercatat 11 wanita penghibur yang diamankan petugas, diantaranya 7 pemandu lagu dan 4 lainnya merupakan Wanita Tuna Susila (WTS).

Mereka terjaring razia di tiga lokasi berbeda, yaitu di Desa Telaga Sadang, Kecamatan Paciran, Desa Sidomukti, Kecamatan Brondong dan Desa Bulu, Kecamatan Sekaran, yang digelar Kamis (29/4/2021) malam.

"Yang 4 WTS itu kita amankan dari salah satu warung di Desa Telaga Sadang Paciran, " kata Kasi Ops dan Pengendalian Satpol PP Lamongan, Umar Syahid, Jumat (30/4/2021).

Menurut Umar, keberadaan mereka sangat menganggu ketentraman masyarakat. Padahal jauh hari, Satpol PP sudah membuat surat imbauan untuk tidak menjual miras, termasuk menyediakan WTS.

Keberadaan rumah karaoke, termasuk warung di pedesaan yang menyediakan sarana karaoke sekaligus menyediakan wanita penghibur selama bulan Ramadan juga dilarang.

"Keberadaan mereka ini, jelas melanggar Perda nomor 4 dan 5 Tahun 2007 dan Perda nomor 16 Tahun 2019. Kami tidak akan mentolelir pada masyarakat yang jelas melanggar Perda," katanya.

Lebih lanjut Umar mengatakan, pihaknya akan meneruskan proses tindak pidana ringan, terutama pada WTS dan pemilik warung penyedia miras. Sementara untuk 7 orang pemandu lagu, Satpol PP menyerahkan ke Dinas Sosial Lamongan.

Umar berharap masyarakat turut berperan aktif dengan melaporkan ke petugas, jika mendapati pelanggaran - pelanggaran yang ada di masyarakat.

Selain mengamankan 11 wanita penghibur yang masih beroperasi di bulan Ramadan, petugas juga mengamankan berbagai jenis minuman keras.
"Sebaiknya, semaunya bisa menghormati bulan suci Ramadan. Satpol PP Lamongan bersama petugas gabungan akan terus patroli dan melakukan razia dengan waktu dan hari acak," ucap Umar. (*)