https://jatim.times.co.id/
Berita

Berantas Sarang Nyamuk, Bupati Banyuwangi Minta Desa Dan Kelurahan Kerja Bakti

Kamis, 25 April 2024 - 20:55
Berantas Sarang Nyamuk, Bupati Banyuwangi Minta Desa Dan Kelurahan Kerja Bakti Nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk demam berdarah. (Foto : Dok. Herminal Hospitals)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meminta seluruh desa dan kelurahan di wilayahnya untuk menggelar kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Diketahui, penyebaran penyakit DBD yang semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Banyuwangi. Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, terdapat laporan dari 3 Rumah Sakit (RS) di Banyuwangi setidaknya ada kurang lebih 28 pasien demam dengue (DD) yang tengah dirawat.

Setidaknya terdapat 71 kasus DBD dengan 1 korban meninggal di Banyuwangi pada bulan April 2024. Sedangkan selama Januari-Maret 2024 sendiri pasien DBD Banyuwangi ada 134 pasien dengan 3 korban meninggal.

Melihat data tersebut, Ipuk mengatakan, akan gencar melakukan sosialisasi terkait penyakit DBD, mulai dari desa hingga melakukan sosialisasi melalui Traffic Voice. Untuk itu Ipuk ingin keterlibatan dan kesadaran masyarakat untuk saling menjaga dan ikut bergotong royong memutus DBD.

“Selain itu, saya minta nanti semua kecamatan, desa dan kelurahan untuk kerja bakti bersih-bersih sarang nyamuk, untuk mengantisipasi DBD, terutama penyebaran nyamuknya,” katanya, Kamis (25/4/2024).

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat menerangkan, untuk menangani tingginya kasus DBD, pihaknya telah mengimbau seluruh Rumah Sakit (RS), Puskesmas, dan faskes untuk meningkatkan kewaspadaan seperti kecepatan respon jika ada pasien DBD serta kesiapsiagaan untuk perawatan.

Selain itu, Amir menambahkan, masyarakat juga terus kami imbau untuk tetap menerapkan PSN dengan cara 3M yakni menguras bak penampungan air secara rutin seminggu sekali, kemudian menutup tempat penampungan air yang tidak berhubungan dengan tanah, dan yang terakhir yaitu membersihkan tempat yang bisa menimbulkan genangan air seperti kaleng bekas, botol bekas dan sebagainya.

“Masyarakat juga terus kami berikan sosialisasi dan imbau untuk andil dalam memberantas nyamuk,” tandasnya.

Menjadi bagian penting, masih Amir, terutama demam tinggi yang menjadi gejala DBD saat hari pertama dan ketiga, kemudian pada hari keempat dan kelima demam menjadi turun, itu sebenarnya masuk pada fase kritis dan harus segera dilarikan ke RS agar demam tidak kembali meningkat di hari keenam hingga ketujuh. 

“Hal itu biasa disebut menyerupai pelana kuda, dan bila telat ditangani akan membahayakan penderita DBD,” cetus Amir. 

Adanya peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan tersebut dipengaruhi oleh faktor cuaca terutama sedang musim hujan, selain itu juga kurang sigapnya masyarakat dalam menyambut datangnya musim hujan. (*)

 

Pewarta : Anggara Cahya Kharisma
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.