TIMES JATIM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), M Ali Ramdhani, menegaskan pentingnya tata kelola yang baik dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Dalam sebuah acara diskusi, beliau menekankan bahwa keberhasilan Kemenag RI tidak hanya terletak pada aspek administratif, tetapi juga pada kemampuan mengelola informasi dan persepsi masyarakat terkait pelayanan haji.

"Kami mengangkat setiap fakta agar masyarakat menilai obyektif terkait pelayanan," ungkap M Ali Ramdhani. 

Menurutnya, media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan berita dengan sudut pandang yang beragam namun tetap obyektif, demi menyatukan persepsi dan menenangkan masyarakat.

M Ali Ramdhani juga membahas kondisi saat ini di Timur Tengah yang kurang stabil, yang bisa membuat keluarga merasa was-was saat melepas kerabatnya untuk menunaikan ibadah haji.

Dalam konteks ini, beliau menyoroti pentingnya menyampaikan berita dengan cara yang baik dan berulang, sehingga dapat menenangkan keluarga jamaah.

"Kritik dan saran yang konstruktif dari media dapat mendorong penyelenggara haji meningkatkan kualitas dan efisiensi," ujar M Ali Ramdhani.

Beliau menekankan bahwa kritik seharusnya disampaikan dengan cara yang baik, mengikuti prinsip yang diajarkan oleh Rasulullah, yaitu menyampaikan sesuatu dengan jujur namun dibalut dengan cara yang baik.

Dalam konteks penyampaian berita haji, M Ali Ramdhani menyarankan agar fokus utama adalah pada edukasi dan hiburan, bukan pada perdebatan perbedaan fiqh.

"Kita punya problematika yang sifatnya individual," tambahnya.

"Tugas dari petugas haji adalah melayani, bukan hanya fokus pada ibadah ritual haji atau umrah."

Terakhir, beliau menegaskan komitmen Kemenag dalam keterbukaan informasi, serta mengajak media untuk bersama-sama menjaga obyektivitas dan tidak memprovokasi dalam menyampaikan berita terkait ibadah haji.(*)