TIMES JATIM, GRESIK – PT Freeport Indonesia (PTFI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di area kerja sekitar kawasan smelter Gresik.

Sebanyak sembilan UMKM terpilih dari 194 pendaftar yang telah melalui proses seleksi. Beberapa kriteria penilaian di antaranya kehadiran dan keaktifan peserta, komitmen untuk berkembang, legalitas usaha, dan lainnya.

Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan HUT ke-80 RI yang diadakan PT Freeport Indonesia. Sembilan UMKM tersebut menjalani pelatihan intensif selama dua hari, Selasa hingga Rabu, 5-6 Agustus 2025, di Aula Universitas Qomaruddin, Gresik.

Melalui program bertajuk “UMKM Naik Kelas: Go Online, Go E-commerce”, para pelaku usaha mendapatkan pembekalan mulai dari teknik promosi, pemanfaatan platform jual beli online dan strategi branding produk.

Lailatun Nahariyah (Tengah) warga Bedanten saat mengikuti pelatihan UMKM Naik Kelas program PTFI (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

Salah satu peserta, Lailatun Nahariyah warga Desa Bedanten mengaku mendapatkan banyak ilmu baru yang bisa langsung diterapkan. Utamanya soal peranan media sosial dalam menentukan pasar. 

Selama ini, produk gapit miliknya hanya dipasarkan di sekitar tempat tinggal. Ia pun hanya memproduksi saat ada pesanan khusus, sehingga usahanya belum memiliki pasar yang berkelanjutan.

“Dulu saya tidak percaya diri untuk jualan online. Sekarang setelah ikut pelatihan ini, saya punya trigger dan semangat baru. Alhamdulillah saya jadi lebih siap memasarkan produk lewat media sosial,” ungkapnya.

Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya menyampaikan teori, tapi juga memberikan praktik langsung, seperti membuat konten promosi, foto produk, hingga membedah akun toko online masing-masing peserta.

"Semoga pelatihan ini membawa usaha saya bisa maju dan omzetnya naik. Dalam kesempatan ini juga kami dibuatkan akun E-commerce bahkan hingga cara untuk mengemas produk maupun packing," kata Lailatun.

Ana Lestari, peserta pelatihan UMKM Naik Kelas program PTFI saat berdiskusi untuk kemajuan UMKM miliknya (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

Senada disampaikan Ana Lestari, pemilik usaha kuliner Pawon Lestari juga mengapresiasi upaya PTFI dalam mendampingi UMKM.

Baginya, sesi paling menarik adalah materi tentang branding dan pembuatan foto produk. Ia mengaku, ilmu baru tersebut menjadi untuk lebih mengembangkan usahanya.

“Terima kasih kepada PT Freeport Indonesia yang telah memberi kami kesempatan untuk belajar. Acara ini sangat membantu saya mengembangkan pengetahuan, khususnya dalam pemasaran digital,” tuturnya.

Selama pelatihan, para peserta juga mendapatkan pendampingan untuk memperkuat branding usaha, agar mampu bersaing dan memperluas jangkauan pasar secara berkelanjutan.

Sementara itu, Erika Silva, Vice President External Affairs Smelter PT Freeport Indonesia berharap pelatihan ini bisa menjadi salah satu dari langkah kesuksesan mereka kedepan.

Erika menyampaikan kehadiran PTFI di Gresik harus memberikan manfaat seluas-luasnya kepada stakeholder terkait baik pemerintah maupun masyarakat.

"Kami ada di Gresik komitmen memberikan kontribusi nyata baik pemerintah masyarakat semua stakeholder menjadi poin utama bagi kami," terangnya.

Ia menyampaikan, pelatihan UMKM Binaan ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian pelaku usaha lokal. Dengan pemasaran digital itu pula, produk dari Gresik akan bisa dinikmati oleh konsumen di penjuru tanah air.

“Dengan pemasaran digital, produk dari Gresik bisa dibeli oleh siapa pun, bahkan hingga Papua. Saya berharap, 10 atau 20 tahun ke depan,Bapak atau Ibu bisa berdiri di depan sini, menjadi inspirasi bagi generasi UMKM selanjutnya,” tutupnya. (ADV)