https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Kreatif! Pria di Jombang Hasilkan Karya Diorama 3D Bernilai Tinggi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 10:21
Kreatif! Pria di Jombang Hasilkan Karya Diorama 3D Catra Hermawan (38) pria asal Desa Mojojejer, Mojowarno, Jombang saat sedang membuat aneka diorama 3D karyanya. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JOMBANG – Di sebuah sudut Dusun Mojojejer, Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, berdiri sebuah ruang kecil yang dipenuhi aneka bahan kerajinan berbahan kertas, karton, gabus hingga stereofoam. 

Tempat sederhana itu bernama Padhang Jingglang, rumah produksi kerajinan tangan yang menjadi laboratorium kreatif bagi Catra Hermawan (38). Dari ruangan itulah, aneka diorama 3D karyanya menjelajah hingga luar negeri.

Catra mengatakan, perjalanan kreatifnya berawal dari masa sulit ketika pandemi Covid-19 melanda. Sebagai karyawan yang khawatir kehilangan pekerjaan, ia mencari aktivitas yang kembali menghidupkan hobinya sejak lama, membuat kerajinan.

“Saya cari kegiatan yang bisa menenangkan pikiran. Kebetulan ada bahan seadanya. Saya coba olah, ternyata bisa jadi karya,” ceritanya saat ditemui, Sabtu (13/12/2025).

Bahan-bahan seperti stereofoam kulkas, televisi, kertas karton, gabus, hingga stik es krim menjadi material utama yang ia sulap menjadi miniatur kapal, kaligrafi, lampion hingga diorama tiga dimensi bertema sejarah. Beberapa pesanan bahkan menantang, dari rekontruksi suasana Majapahit hingga kastil era medieval Eropa.

Untuk pesanan luar negeri, Catra harus lebih selektif memilih material. Beberapa negara melarang produk berbahan mudah terbakar atau resin tertentu. Karena itulah, proses produksi kerap lebih panjang.

“Pengerjaan tercepat sekitar 10 hari. Tapi kalau detailnya rumit, bisa satu atau dua tahun. Pernah ada yang sampai tiga tahun baru kelar,” jelasnya.

Pesanan tak pernah berhenti berdatangan. Karyanya dimanfaatkan untuk pajangan rumah, media edukasi sekolah, materi promosi perumahan dan hotel, bahkan properti film dari luar negeri.

pengrajin-diorama-2.jpg

 “Ada proyek film luar negeri yang pakai diorama saya,” ujarnya.

Harga diorama buatannya cukup variatif. Untuk pasar lokal, ukuran kecil dibanderol antara Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu. Ukuran sedang dan besar berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Sementara karya detail tinggi, terutama yang sarat unsur sejarah, bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Pendapatan Catra juga mengikuti volume pesanan. 

Di tengah era digital yang serba cepat, perjalanan Catra menjadi bukti bahwa kreativitas bisa mengubah ekonominya. Dari Mojojejer, diorama-diorama buatannya menyeberangi batas negara, menjadi saksi bahwa keterampilan tangan mampu membuka peluang besar meski berasal dari bahan seadanya.

“Paling ramai bisa sampai Rp 20 juta–Rp 25 juta sebulan. Kalau dapat order luar negeri, bisa tembus Rp 80 juta,” ungkapnya. (*)Di sebuah sudut Dusun Mojojejer, Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, berdiri sebuah ruang kecil yang dipenuhi aneka bahan kerajinan berbahan kertas, karton, gabus hingga stereofoam. 

Tempat sederhana itu bernama Padhang Jingglang, rumah produksi kerajinan tangan yang menjadi laboratorium kreatif bagi Catra Hermawan (38). Dari ruangan itulah, aneka diorama 3D karyanya menjelajah hingga luar negeri.

Catra mengatakan, perjalanan kreatifnya berawal dari masa sulit ketika pandemi Covid-19 melanda. Sebagai karyawan yang khawatir kehilangan pekerjaan, ia mencari aktivitas yang kembali menghidupkan hobinya sejak lama, membuat kerajinan.

pengrajin-diorama-3.jpg

“Saya cari kegiatan yang bisa menenangkan pikiran. Kebetulan ada bahan seadanya. Saya coba olah, ternyata bisa jadi karya,” ceritanya saat ditemui, Sabtu (13/12/2025).

Bahan-bahan seperti stereofoam kulkas, televisi, kertas karton, gabus, hingga stik es krim menjadi material utama yang ia sulap menjadi miniatur kapal, kaligrafi, lampion hingga diorama tiga dimensi bertema sejarah. Beberapa pesanan bahkan menantang, dari rekontruksi suasana Majapahit hingga kastil era medieval Eropa.

Untuk pesanan luar negeri, Catra harus lebih selektif memilih material. Beberapa negara melarang produk berbahan mudah terbakar atau resin tertentu. Karena itulah, proses produksi kerap lebih panjang.

“Pengerjaan tercepat sekitar 10 hari. Tapi kalau detailnya rumit, bisa satu atau dua tahun. Pernah ada yang sampai tiga tahun baru kelar,” jelasnya.

Pesanan tak pernah berhenti berdatangan. Karyanya dimanfaatkan untuk pajangan rumah, media edukasi sekolah, materi promosi perumahan dan hotel, bahkan properti film dari luar negeri.

 “Ada proyek film luar negeri yang pakai diorama saya,” ujarnya.

Harga diorama buatannya cukup variatif. Untuk pasar lokal, ukuran kecil dibanderol antara Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu. Ukuran sedang dan besar berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Sementara karya detail tinggi, terutama yang sarat unsur sejarah, bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Pendapatan Catra juga mengikuti volume pesanan. 

Di tengah era digital yang serba cepat, perjalanan Catra menjadi bukti bahwa kreativitas bisa mengubah ekonominya. Dari Mojojejer, diorama-diorama buatannya menyeberangi batas negara, menjadi saksi bahwa keterampilan tangan mampu membuka peluang besar meski berasal dari bahan seadanya.

“Paling ramai bisa sampai Rp 20 juta–Rp 25 juta sebulan. Kalau dapat order luar negeri, bisa tembus Rp 80 juta,” ungkapnya. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.