TIMES JATIM, MOJOKERTO – Pemkot Mojokerto terus memperkuat kapasitas petani jeruk melalui Pelatihan Budidaya Jeruk yang digelar di PLUT Maja Citra Kinarya, Sabtu (13/12/2025). Pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas jeruk sekaligus menyiapkan wisata petik jeruk di kawasan Taman Bahari Mojopahit (TBM).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi bersama para petani jeruk di Kantor Kelurahan Pulorejo pada November 2025 lalu.
“Kita sudah diskusi awal di sana, kemudian saya tindaklanjuti apa yang menjadi kebutuhan panjenengan dengan melakukan kegiatan pelatihan di penghujung tahun ini. Artinya panjenengan sampun mendapatkan ilmu bagaimana supaya jeruk yang kita tanam di Bantaran Sungai Ngotok ini seperti harapan kita bersama. Buah nya bisa lebat, juga manis,” kata Ning Ita, sapaan Wali Kota Mojokerto, Sabtu (13/12/2025).
Ning Ita menambahkan bahwa wisata petik jeruk menjadi salah satu segmen penting dalam pengembangan TBM yang terintegrasi dengan wisata susur sungai. Meskipun luas lahan jeruk di Kota Mojokerto terbatas, namun dengan pengelolaan yang tepat, jeruk TBM berpotensi menjadi produk hortikultura unggulan.
“Lahannya memang tidak luas, tapi kalau dikelola dengan baik, hasilnya bisa maksimal. Jeruk ini bisa menjadi kebanggaan sekaligus mendukung pariwisata Kota Mojokerto,” tegasnya.
Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan bahwa untuk meramaikan Kawasan TBM berbagai event juga telah diselenggarakan termasuk beberapa event fun run serta kegiatan kepramukaan.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Mojokerto, Novi Raharjo bahwa Pelatihan Budidaya Jeruk hari pertama dilaksanakan pada 9 Desember 2025. Materi yang diberikan mencakup pengolahan lahan, perawatan tanaman, rekayasa tanaman, hingga pengendalian hama.
“Panen pertama dan kedua biasanya masih masam atau kecut. Namun pada panen ketiga kualitas bisa ditingkatkan menjadi lebih manis melalui berbagai intervensi dan rekayasa tanaman yang telah diajarkan oleh narasumber,” jelas Novi.
Ia menambahkan, hari kedua pelatihan difokuskan pada konsep agrowisata, mengingat kebun jeruk berada di kawasan pariwisata TBM. “Hari ini temanya adalah agrowisata. Artinya mengkaitkan lingkupnya teman-teman ini dengan pariwisata. Mengingat lahan jeruk ini ada di lokasi kawasan pariwisata Taman Bahari Mojopahit,” imbuhnya
Sebagai informasi, saat ini Kawasan petik jeruk di bantaran Sungai Ngotok enam kelompok petani jeruk, terdiri dari empat kelompok di sisi selatan sungai dalam kawasan TBM dan dua pengelola di sisi utara Sungai. Dalam kesempatan ini turut hadir dua anggota DPRD Kota Mojokerto dari partai Gerindra yang turut berdiskusi dengan para petani peserta pelatihan. (*)
| Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |