TIMES JATIM, BANTUL – Sejumlah pedagang di Kabupaten Bantul menjual MinyaKita dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp15.700 per liter.
Karni (50), pedagang di Pasar Imogiri, mengaku menjual MinyaKita seharga Rp15.500 per liter agar tetap laku di pasaran.
"Saya sengaja jual lebih murah biar dagangan tetap laku. Tidak apa-apa untung sedikit, yang penting jalan. Saat ini permintaannya juga masih standar dan stoknya aman," ujar Karni, Kamis (13/3/2025).
Selain harga, pemerintah daerah juga menemukan adanya MinyaKita yang tidak sesuai takaran di beberapa pasar di Bantul.
Plt Kepala Dinas UKM Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul, Fenty Yusdayati, mengungkapkan temuan itu terjadi pada kemasan botolan MinyaKita.
"MinyaKita kemarin kami temukan ada kekurangan, tapi sedikit. Hanya beberapa. Isinya sekitar 952-986 mililiter," ungkapnya.
Meski demikian, Fenty memastikan bahwa kekurangan takaran tersebut masih dalam batas wajar. Temuan ini sudah dilaporkan ke pemerintah pusat, termasuk ke pihak produsen MinyaKita.
Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Bantul telah meningkatkan pengawasan di sejumlah pasar, termasuk Pasar Imogiri.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, juga menginstruksikan lurah pasar untuk memantau distribusi MinyaKita secara lebih intensif.
"Dari temuan itu kami sampaikan ke pusat. Jadi, semuanya kami laporkan, termasuk dengan produsennya. Nanti pusat yang akan mengambil kebijakan," tegas Fenty. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jual MinyaKita di Bawah HET, Pedagang di Bantul: Biar Dagangan Tetap Laku
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Ronny Wicaksono |